Disusun Menyerupai Galaksi! ASrkeolog Berhasil Temukan Makam Kuno Islam di Sudan
Disusun Menyerupai Galaksi! ASrkeolog Berhasil Temukan Makam Kuno Islam di Sudan -Foto: net-
"Pemakaman yang lebih tua dan lebih besar ini cenderung terkonsentrasi di lokasi yang menguntungkan dengan bahan bangunan yang tersedia," kata penelitian tersebut.
Menurut peneliti, masyarakat seminomaden Beja mungkin menjadikan kuburan tersebut sebagai kuburan suku atau keluarga.
BACA JUGA:Mengulik Misteri dan Sejarah di Bangunnya Piramida Zaman Dahulu
BACA JUGA:Sudah Ada Sejak Romawi Kuno, Begini Sejarah Kamal Kanal Amsterdam
Suku Beja telah menghuni wilayah tersebut setidaknya selama 2.000 tahun, meskipun kelompok lain telah menetap di wilayah tersebut sebelum mereka.
Para peneliti berharap penemuan ini akan menjelaskan sejarah kelompok tersebut. "Kebanyakan sarjana modern harus memanfaatkan referensi yang tersebar dalam teks sastra untuk menulis sejarah Beja, dan hasilnya kurang memuaskan," kata Giovanni Ruffini , seorang sejarawan di University of Fairfield yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Jauh dari letaknya yang acak di lanskap Sudan, penempatan gundukan kuburan tersebut mungkin dipengaruhi oleh faktor geologis dan sosial, demikian menurut pernyataan tersebut.
Rekan penulis studi Habab Idriss Ahmed, seorang arkeolog di Sudanese National Corporation for Antiquities and Museums yang memimpin kerja lapangan tim, mengatakan, "Studi semacam ini dapat menambah banyak informasi bagi kami sebagai arkeolog. Ini memberi kami banyak informasi mengenai luas wilayah yang diperluas oleh monumen pemakaman ini."
BACA JUGA:Miliki Keunikan yang Menarik! Mari Mengenal Sejarah Pesanggrahan Rejowinangun Situs warungboto
BACA JUGA:Miliki Arsitektur Bangunan yang Menarik! Inilah Sejarah Asal-usul Pesanggrahan Rejowinangun
Para arkeolog lokal, yang terkadang bekerja sama dengan para cendekiawan dari tempat yang jauh, telah lama mempelajari Kassala.
Namun, kurangnya infrastruktur dan lokasi terpencil di wilayah tersebut membuat sejarah budayanya belum sepenuhnya terungkap.
"Saya pikir Sudan bagian timur, secara keseluruhan, layak mendapat pengakuan lebih secara resmi, tidak hanya dalam arti melindungi situs-situs dari penambangan emas, tapi bahkan mungkin untuk dicantumkan sebagai situs warisan resmi.
Itu akan menjadi hasil yang sangat besar untuk penelitian semacam ini," kata Costanzo.
BACA JUGA:Penemuan Bersejarah: Menggali Kebenaran di Balik Prasasti Usia 30.000 Tahun di Sacsayhuamán
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: