Ternyata Inilah Alasan Pajang Memberontak Kepada Mataram Saat Masa Kepemimpinan Sultan Agung

Ternyata Inilah Alasan Pajang Memberontak Kepada Mataram Saat Masa Kepemimpinan Sultan Agung

Ternyata Inilah Alasan Pajang Memberontak Kepada Mataram Saat Masa Kepemimpinan Sultan Agung -Foto: net-

Benowo memilih berdakwah, seperti yang disarankan oleh gurunya, Sunan Kalijaga. 

Tapi Panembahan Senopati tidak menempati keraton di Pajang, melainkan tetap di Mataram, dan mengembangkan Mataram.

Lewat Panembahan Senopati, keinginan Ki Ageng Selo yang memiliki garis keturunan Raja Majapahit Brawijaya V lewat Bondan Kejawan—untuk melanjutkan kekuasaan atas Tanah Jawa terwujud. 

Cucu Panembahan Senopati, Sultan Agung, mampu memperluas kekuasaan Mataram tidka hanya atas Jawa, melainkan juga Kalimantan dan Sumatra.

Ayah Senopati, Ki Ageng Mataram, yang semula bernama Ki Ageng Pemanahan adalah cucu dari Ki Ageng Selo. 

BACA JUGA:Mengulik Misteri dan Sejarah di Bangunnya Piramida Zaman Dahulu

BACA JUGA:Sudah Ada Sejak Romawi Kuno, Begini Sejarah Kamal Kanal Amsterdam

Ki Ageng Selo yang pernah menjadi gurunya Joko Tingkir adalah cucu dari Bondan Kejawan, yang merupakan anak Raja Majapahit Brawijaya V yang dibuang ke Grobogan.

Sebelum Benowo menyerahkan kekuasaan kepada Senopati, sepeninggal Sultan Hadiwijoyo, Pajang sempat dikuasai oleh Adipati Demak. 

Adipai demak itu, Aryo Pangiri, dijadikan sultan Pajang oleh Sunan Kudus.

Sunan Kudus rupanya ingin mengembalikan kekuasaan Demak. Tetapi Aryo Pangiri sebenarnya hanyalah keponakan Sultan Prawoto, sultan Demak terakhir yang dibunuh oleh Aryo Penangsang.

BACA JUGA:Miliki Keunikan yang Menarik! Mari Mengenal Sejarah Pesanggrahan Rejowinangun Situs warungboto

BACA JUGA:Miliki Arsitektur Bangunan yang Menarik! Inilah Sejarah Asal-usul Pesanggrahan Rejowinangun

Aryo Pengiri menempati keraton Pajang. Ia membawa pejabat-pejabat dari Demak, termasuk prajurit-prajurit sewaan.

Pangeran Benowo menjadi terasa asing tinggal di keraton, sehingga ia menyusun siasat dengan Sutowijoyo untuk mengusir raja baru Pajang itu. Pada 1588, Aryo Pangiri terusir dari keraton Pajang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: