Dibalik Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Sebelum Lebaran 2024, Simak Fakta Menariknya Disini!
Dibalik Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Sebelum Lebaran 2024, Simak Fakta Menariknya Disini! -Foto: net-
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Penemuan Kerangka Manusia Tertua Berusia 10 Ribu Tahun
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Ratu Kalinyamat Sang Pahlawan dari Jepara Penguasa Pesisir Utara Jawa
Proyek tersebut, yang dipimpin oleh para peneliti di berbagai institusi akademis, akan mempelajari Matahari dan pengaruhnya terhadap Bumi dengan berbagai instrumen, termasuk kamera di pesawat penelitian ketinggian, radio amatir, dan banyak lagi. Dua dari proyek tersebut juga mendorong partisipasi ilmuwan dari kalangan warga sipil.
4. Kapan Gerhana Matahari Total Lagi?
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan Gerhana Matahari Total 8 April 2024 tidak bisa diamati di wilayah Indonesia.
Adapun, fenomena serupa akan terjadi lagi 12 Agustus 2026. Cakupan area yang terdampak itu di Samudera Arktik, Greenland, Islandia, Spanyol, dan sebagian Portugal.
BACA JUGA:Misteri Satrio Wirang dan Ramalan Gunung Slamet: Legenda dalam Lipatan Sejarah Kerajaan Kediri
BACA JUGA:Tak Disangka, 5 Fakta Sejarah Unik Ini Pernah Terjadi di Dunia
5. Gerhana Matahari Total Tanda Bulan Baru
Ahli Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin saat berlangsungnya Gerhana Matahari Total, maka di Indonesia, saat itu (sedang) malam hari.
Puncak gerhana bersesuaian dengan bulan baru penanda awal Syawal 1445 H, dini hari 9 April 2024.
Lebih lanjut, Thomas menjelaskan, bulan baru astronomis yang disebut konjungsi geosentrik ijtimak terjadi pada dini hari pukul 01.36 WIB.
"Karenanya pada saat Maghrib 9 April di Indonesia posisi bulan sudah cukup jauh meninggalkan Matahari, sekitar 8 derajat.
Secara hisab atau perhitungan dan rukyat atau pengamatan, posisi bulan sudah meyakinkan masuk awalnya Syawal atau Idul Fitri pada 10 April 2024," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: