Pengadaan Korvet Hibah Pohang Class Untuk TNI AL Telah Mendapat Lampu Hijau

Pengadaan Korvet Hibah Pohang Class Untuk TNI AL Telah Mendapat Lampu Hijau

Dengan klausul pengadaan alutsista strategis dari luar negeri yang mengharuskan adanya alih teknolog.

BACA JUGA:Rudal Anti Kapal Atmaca Akan Dipasang Di Korvet Fatahillah dan Parchim Class

Menjadi menarik untuk dicermati, pasalnya jarang alutsista bekas ketika dibeli menyertakan klausul transfer of technology (ToT).

Akuisisi korvet Pohang Class sejatinya adalah hibah. Mengutip dari Tribunnews.com (20/1/2022), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) saat itu, Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan siap bekerjasama dalam melaksanakan latihan, operasi maupun pengecekan terhadap kapal tersebut yang rencananya akan dihibahkan ke Indonesia.

Seperti pada model hibah armada pesawat angkut C-130 Hercules dari Australia, dan hibah 24 unit jet tempur F-16 C/D dari Amerika Serikat, maka Pemerintah Indonesia harus mengeluarkan anggaran yang tak sedikit.

Meski kapalnya hibah, tetap harus ditanggung biaya untuk perbaikan kapal sebelum dikirim ke Indonesia, pengiriman kapal ke Indonesia, instalasi peralatan baru (modernisasi pada perangkat tua).

BACA JUGA:Dilengkapi Sistem Senjata Canon, Begini Kekuatan Korvet KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376 Saat Uji Tembak

Kesiapan persenjataan berikut amunisi, sistem pemeliharan, dan tentunya pelatihan bagi awak kapal perang tersebut.

Jika nanti Pohang Class jadi dioperasikan TNI AL, maka status Indonesia akan sejajar dengan Filipina, Vietnam, Mesir, Peru dan Kolombia, yakni kelima negara tersebut juga mendapatkan paket hibah Pohang Class dari Korea Selatan.

Dalam proyek hibah ke Kolombia, Korea Selatan menyerahkan korvet Pohang Class dalam kondisi yang cukup baik, setelah melewati program rekondisi.

Nampak saat diserahkan kapal perang masih dilengkapi meriam OTO Melara 76 mm dan Otobreda 40 L/70 mm.

BACA JUGA:Fincantieri Luncurkan Korvet Al Zubarah Pesanan Qatar

Di korvet Pohang Class, kedua paket senjata di haluan tersebut juga diadopsi dalam konfigurasi yang sama di bagian buritan, jadilah ada kanon kembar untuk OTO Melara 76 mn dan Otobreda 40mm L/70 twin naval.

Konfigurasi tersebut menjadikan postur kekuatan kapal perang ini merata pada bagian depan dan belakang.

Dibangun oleh Hyundai Heavy Industries, Pohang Class tergolong korvet laris, total ada 24 unit korvet ini yang berhasil dibuat, dimana 18 unit saat ini masih beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: