Kenaikan Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Sumsel, Perlunya Peran Aktif Orang Tua dan Masyarakat

Kenaikan Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Sumsel, Perlunya Peran Aktif Orang Tua dan Masyarakat

Kenaikan Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Sumsel, Perlunya Peran Aktif Orang Tua dan Masyarakat--

PAGARALAMPOS.COM - Kekerasan terhadap anak dan perempuan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih menjadi sorotan utama.

Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumsel mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2023, terdapat 503 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang membutuhkan pertolongan.

Meskipun angka tersebut menunjukkan kenaikan yang tidak signifikan, namun bulan demi bulan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak terus menunjukkan peningkatan.

Kepala Dinas PPPA Sumsel, Fitrianana, berpendapat bahwa peningkatan ini mungkin disebabkan oleh masyarakat yang mulai berani melaporkan kekerasan yang mereka alami.

BACA JUGA:Melihat Masjid Tua Peninggalan Zaman Awal Islam di Israel, Ternyata Sudah Menghadap Ka'bah

"Bisa saja kenaikan itu dikarenakan masyarakat mulai mau mengadu kekerasan yang mereka alami. Kejadian lama dan baru diberitahukan karena takut ancaman, melihat ada yang mengadu jadi ikut mengadu, seperti Es Mencair," ungkap Fitrianana dalam wawancara pada Selasa (26/3/2024).

Menariknya, hingga tahun 2024 belum ada laporan kekerasan terhadap perempuan atau anak yang masuk ke pihak Dinas PPPA Sumsel.

Hal ini dianggap sebagai kabar baik, meski tentu saja perlu diwaspadai untuk memastikan tidak ada kasus yang tersembunyi atau tidak dilaporkan.

Dari 503 aduan yang diterima pada tahun 2023, Fitrianana menyatakan bahwa semua telah ditangani oleh pihak yang berkompeten, termasuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas PPPA dan aparat penegak hukum.

BACA JUGA:Misteri Kota Yang Hilang Mirip Atlantis, Muncul Lagi Setelah 70 Tahun Tenggelam

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka agar tumbuh menjadi individu yang berkualitas dan tidak terlibat dalam kekerasan, seperti bullying.

"Peran orang tua, keluarga, dan lingkungan sekolah sangat penting. Jika didikan keluarga baik, insya Allah anak akan berkualitas," ungkap Fitrianana.

Untuk mencegah kasus kekerasan dan perilaku negatif lainnya, pihak Dinas PPPA Sumsel terus melakukan sosialisasi di berbagai tingkatan pendidikan.

Mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah Atas, sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang bahaya narkoba, tawuran, bullying, dan perilaku negatif lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: