Pemkot Gencar Sosialisasi Cegah DBD dengan PSN Penting, Fogging Hanya Bikin Nyamuk Nungging!
Pemkot Gencar Sosialisasi Cegah DBD dengan PSN Penting, Fogging Hanya Bikin Nyamuk Nungging!--
PAGARALAMPOS.COM - Seiring meningkatnya kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengintensifkan upaya sosialisasi untuk mencegah penyakit tersebut.
Kepala Dinkes Kota Pagaralam, Desi Elviani SE MSi, bersama Yodhi Hendri SKom MSi, menyoroti bahwa musim pancaroba dengan curah hujan yang tinggi berpotensi memicu genangan air dan berkembangnya jentik-jentik nyamuk pembawa penyakit.
Yodhi Hendri menegaskan bahwa sosialisasi pencegahan DBD tidak hanya terjadi di Pagaralam, melainkan juga di seluruh Sumatera Selatan, karena kasus DBD sering mengalami peningkatan di wilayah tersebut.
Dalam menangani laporan kasus DBD, pihak berwenang akan melakukan penyelidikan epidemiologi sebelum memutuskan apakah akan melakukan fogging atau tidak.
BACA JUGA:Mau Tau Jalan Terpanjang di Dunia, Ternyata Ada di Amerika, Asia, atau Australia
Namun, Yodhi juga memberikan peringatan terkait fogging, menyatakan bahwa fogging hanya memberikan efek sementara dalam mematikan nyamuk dan tidak efektif dalam memutus rantai penularan penyakit.
Fogging juga dinilai hanya membuat nyamuk "nungging", atau bersembunyi, sehingga tidak memberikan solusi jangka panjang.
Lebih lanjut, Yodhi menekankan bahwa yang lebih efektif adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dengan menerapkan prinsip 3M+ yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk.
Pelaksanaan PSN bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat secara keseluruhan.
BACA JUGA:Begini Keunikan 6 Ekowisata di Indonesia, Ada Satwa Langka Terancam Punah 2050 Nanti
Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan kerja bakti gotong-royong, membersihkan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk seperti gorong-gorong dan siring, serta menanam tanaman pengusir nyamuk dan memelihara ikan cupang yang dapat memakan jentik-jentik nyamuk.
Yodhi menekankan bahwa pencegahan penyakit DBD lebih efektif dilakukan melalui PSN daripada fogging, karena fogging menggunakan bahan kimia yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak yang rentan terpapar.
Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman yang cukup tentang pentingnya PSN sebagai langkah pencegahan yang lebih aman dan berkelanjutan.
Menanggapi hal ini, Desi Elviani menambahkan bahwa upaya pencegahan DBD membutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: