Taukah kamu? Inilah Kisah Masjid Jami Matraman jadi Saksi Bisu Perjuangan Kerajaan Mataram
Taukah kamu? Inilah Kisah Masjid Jami Matraman jadi Saksi Bisu Perjuangan Kerajaan Mataram-Foto: ist-
Masuk ke bagian dalam masjid, kesan 'biasa' pun masih terasa. Semua perlengkapan masjid tak berbeda jauh dengan masjid umum biasanya. Sajadah panjang hijau, mimbar kayu dengan kaligrafi hingga jam digital pengingat sholat terpampang.
Tak ada gambar bersejarah terpajang, tak ada teks yang menjelaskan asal muasal masjid ini, semua tampak 'polos' yang membuat masjid ini seolah-seolah tak spesial.
Masjid itu pun tak berada dalam daftar cagar budaya di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Mengutip dari laman data Kemendikbud, ada dua masjid yang masuk cagar budaya di sana yakni Masjid Cut Meutia dan Masjid Al Makmur (Raden Saleh).
Abdul Baqir Zen dalam bukunya "Masjid-masjid Bersejarah di Indonesia" menyebut masjid Jami Mataram bernama asli Masjid Jami Matraman Dalem yang memiliki arti masjid jami para Abdi Dalem.
BACA JUGA:Makin Cantik dan Menggoda! dengan Tren Warna Rambut Memukau Ini
Abdi Dalem memiliki arti pengikut setia Kasultanan Mataram Ngayogyakarta. Nama itu diberikan lantaran masjid ini disebut sebagai tempat singgah laskar mataram yang dikirim Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk merebut Batavia dari tangan Belanda.
"Ini kan (Masjid) sebelah sungai Ciliwung alat transportasi orang-orang belanda, jadi katanya disini Batavia itu diserang oleh orang-orang kompeni orang belanda," kata Pengurus Masjid Jami Matraman, Samsuddin saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di sana.
Pria yang kerap disapa Haji Udin itu mengaku pengurus masjid tak memiliki teks sejarah yang menjelaskan asal muasal dan perkembangan masjid ini. Ia menyebut sejarah masjid ini sebagian besar dituturkan dari cerita mulut ke mulut yang disampaikan lintas generasi.
Sarekat Islam dan Pembangunan Masjid
Jika teliti melihat detail bagian dalam masjid, sebagian orang yang membaca sejarah mungkin akan mulai menyadari bahwa masjid ini menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA:Gunung Penanggungan. Mengulik Tempat Suci Peninggalan Majapahit Abad 15
Pasalnya, corak di seluruh kaca jendela masjid ini menampilkan sebuah gambar bintang dan bulan sabit di bawahnya. Sebuah lambang yang identik dengan organisasi Sarekat Islam (SI).
Organisasi yang dirikan oleh salah satu founding father Indonesia, HOS Tjokroaminoto, ini memiliki peran besar dalam kemerdekaan Indonesia.
Tjokroaminoto juga menjadi salah satu mentor yang menggembleng kualitas intelektual dan kepemimpinan tokoh proklamator yang juga Presiden pertama RI, Sukarno (Bung Karno).
Haji Udin pun mengaku sempat mendengar cerita bahwa SI memiliki peran besar ketika masjid ini pertama kali didirkan pada medio abad ke-18 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: