Misteri Kebudayaan Megalitikum Pasemah Tak Terpecahkan, Keajaiban yang Tak Terwariskan, Ini Menurut Para Ahli!

Misteri Kebudayaan Megalitikum Pasemah Tak Terpecahkan, Keajaiban yang Tak Terwariskan, Ini Menurut Para Ahli!

Misteri Kebudayaan Megalitikum Pasemah Tak Terpecahkan, Keajaiban yang Tak Terwariskan, Ini Menurut Para Ahli!--

PAGARALAMPOS.COM - Kebudayaan megalitikum Pasemah merupakan sebuah misteri yang tak terpecahkan hingga saat ini.

Di antara gemerlapnya situs-situs megalitik yang tersebar di Pagaralam, Sumatera Selatan, tersembunyi sebuah keajaiban yang telah terhilang dari jejak sejarah.

Wahyu Rizky Andhifani, seorang peneliti dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan, menyoroti keunikan dan ketidakwarisan kebudayaan megalitik Pasemah yang menjadi titik fokus perhatian para ahli.

Menurut Wahyu, kebudayaan ini memiliki ciri khas yang unik, terutama dalam pengukiran batu yang menjadi ciri khasnya.

BACA JUGA: Skandal Suap dalam Pengangkatan Kepala Sekolah, Protes Wali Murid Guncang Kota Bengkulu, Ini Selengkapnya!

Namun, kejanggalan terletak pada fakta bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kebudayaan ini diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya.

Fenomena ini, menurut Wahyu, seperti kehilangan sebuah pusaka berharga yang tak bisa ditemukan lagi di masa kini.

Kristantina Indriastituti, peneliti lain dari Balar Sumsel, juga menyampaikan pandangan serupa.

Dia mengakui bahwa meskipun telah melakukan penelitian intensif, belum ada bukti yang menunjukkan keberlanjutan kebudayaan megalitik Pasemah pada generasi saat ini, terutama di wilayah Pagaralam.

BACA JUGA: Gegara Gaji Rp 18 Juta, TKI di Jepang Melonjak 3 Kali Lipat, Segini Jumlah Totalnya!

Perbandingan yang menarik dibuat oleh Wahyu terhadap keberlanjutan kebudayaan megalitik Pasemah dengan keberadaan pengerajin patung batu di sekitar Borobudur, Pulau Jawa.

Di sana, tradisi pengukiran batu masih terpelihara dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa kebudayaan megalitikum Pasemah gagal terwariskan sedangkan kebudayaan serupa di tempat lain bisa bertahan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: