Indonesia Mendapat Pengakuan Positif dari Negara G20, Unggul dalam Konsolidasi Fiskal, Ini Faktanya!

Indonesia Mendapat Pengakuan Positif dari Negara G20, Unggul dalam Konsolidasi Fiskal, Ini Faktanya!

Indonesia Mendapat Pengakuan Positif dari Negara G20, Unggul dalam Konsolidasi Fiskal, Ini Faktanya!--

PAGARALAMPOS.COM - Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, mengumumkan bahwa Indonesia telah mendapatkan pengakuan positif dari anggota negara G20 atas kinerja ekonominya yang mengesankan.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Senin kemarin.

Menurut Sri Mulyani, Indonesia dianggap sebagai negara yang berada di depan kurva dalam hal konsolidasi fiskal, pendapatan negara, belanja, dan berbagai upaya reformasi untuk meningkatkan kesehatan dan kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pengakuan ini menjadi bukti nyata bahwa upaya yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi telah membuahkan hasil yang memuaskan.

BACA JUGA:Skandal Elpiji 3 Kg, Benarkah Tabungnya Berisi Air? Cek Faktanya Disini!

Sri Mulyani juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mampu melebihi banyak negara G20 lainnya, terutama setelah masa pandemi Covid-19.

Pengecekan klaim Sri Mulyani oleh CNBC Indonesia dari data ekonomi makro Indonesia dan negara-negara anggota G20 memperkuat kebenaran pernyataannya.

Data menunjukkan bahwa Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada tahun 2023, dengan pertumbuhan sebesar 5,05%. Bahkan pada kuartal IV-2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,04%, angka yang menempatkannya sebagai yang tertinggi keempat di antara negara-negara G20.

Konsolidasi Fiskal yang Baik dan Defisit APBN yang Terkendali

BACA JUGA:Misteri Keterlibatan Robert Bonosusaty Dalam Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Timah, Ini Faktanya!

Salah satu indikator keberhasilan ekonomi Indonesia adalah konsolidasi fiskal yang baik.

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya sebesar 1,65% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2023.

Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan prediksi sebelumnya, bahkan lebih kecil daripada masa pandemi pada tahun 2020 yang mencapai lebih dari 6%.

Lebih menariknya lagi, jika dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya, defisit Indonesia berada di peringkat kelima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: