Jejak Islam di Negeri Alpen, Ini Sejarah Umat Muslim di Swiss
Jejak Islam di Negeri Alpen, Ini Sejarah Umat Muslim di Swiss--
PAGARALAMPOS.COM - Islam, sebagai agama global, telah menyentuh berbagai belahan dunia, termasuk negara-negara yang mungkin tidak segera terpikirkan sebagai pusat keislaman.
Salah satu contohnya adalah Swiss, sebuah negara yang terkenal dengan pegunungan Alpen dan keindahan alamnya yang memukau.
Namun, di balik panorama alam yang menakjubkan tersebut, terdapat sebuah cerita yang menceritakan kehadiran Islam di negeri ini sejak zaman dahulu.
Sejarah mencatat bahwa Islam telah menjadi bagian dari perjalanan Sejarah Swiss sejak abad ke-9 atau ke-10 Masehi.
BACA JUGA:Mengenali Tanda-tanda Rumah Terkena Sihir, Begini Cara Mengatasinya Menurut Islam!
Ketika para pedagang Arab pertama kali melangkahkan kaki di wilayah Valais, mereka membawa tidak hanya barang dagangan, tetapi juga kepercayaan dan budaya mereka.
Meskipun demikian, setelah kedatangan mereka, penyebaran Islam di Swiss hampir tidak terlihat hingga menjelang akhir abad ke-20.
Pada tahun 1980, jumlah penduduk Muslim di Swiss masih mencatatkan angka di bawah 1% dari total populasi.
Namun, dalam rentang waktu 30 tahun berikutnya, jumlah ini meningkat secara signifikan, melonjak lima kali lipat dan diperkirakan mencapai lebih dari 5% pada tahun 2013.
BACA JUGA:Kamu Harus Tau! Inilah Sejarah Perjalanan Kesultanan Demak dalam Penyebaran Agama Islam Dipulau Jawa
Pertumbuhan ini sebagian besar disebabkan oleh arus imigrasi dari negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, terutama bekas negara Yugoslavia, seperti Kosovo, dan Turki.
Mayoritas Muslim di Swiss berasal dari negara-negara bekas Yugoslavia, terutama Kosovo, sementara sekitar 20% dari mereka berasal dari Turki.
Kehadiran mereka telah memberikan warna baru dalam lanskap agama di Swiss.
Dengan arus imigrasi yang terus berlanjut, syiar Islam di negara ini terus berkembang, didukung oleh pembangunan masjid dan organisasi-organisasi Islam yang aktif di berbagai kanton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: