Sejarah Serat Centhini: Karya Sastra Jawa yang Penuh Nilai Budaya dan Filosofi!
Sejarah Serat Centhini: Karya Sastra Jawa yang Penuh Nilai Budaya dan Filosofi!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Serat Centhini adalah salah satu karya sastra klasik Jawa yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan filosofis yang tinggi.
Karya ini dianggap sebagai ensiklopedia kebudayaan Jawa karena di dalamnya termuat berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa pada masanya, mulai dari agama, adat istiadat, ilmu pengetahuan, hingga sastra dan seni.
Latar Belakang Penulisan Serat Centhini
Keinginan untuk mengabadikan berbagai pengetahuan tentang kehidupan masyarakat Jawa dalam bentuk sastra menjadi motivasi utama dalam penyusunan karya ini.
BACA JUGA:Sejarah Kota Tua Surabaya: Dari Pusat Perdagangan Kolonial hingga Saksi Perjuangan Kemerdekaan!
Untuk menulis Serat Centhini, Pakubuwono V menunjuk tiga pujangga kerajaan, yaitu Ranggasutrasna, Yasadipura II, dan Sastradipura.
Isi dan Struktur Serat Centhini
Karya ini disusun dalam bentuk tembang atau puisi tradisional Jawa dengan menggunakan berbagai macam metrum, seperti Dhandhanggula, Asmaradana, dan Kinanthi.
Secara garis besar, Serat Centhini mengisahkan perjalanan tiga tokoh utama: Jayengresmi, Jayengsari, dan Rancangkapti, yang merupakan anak dari Sunan Giri.
Dalam perjalanan mereka, mereka bertemu dengan berbagai tokoh yang memperkenalkan ajaran agama, ilmu kanuragan, filsafat, kesenian, dan adat istiadat Jawa.
Beberapa tema utama yang dibahas dalam Serat Centhini meliputi:
Ajaran Keagamaan dan Spiritual: Serat Centhini memuat perpaduan antara ajaran Islam dan kepercayaan tradisional Jawa.
Makna dan Pengaruh Serat Centhini
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
