Mengisahkan Sejarah Angklung: Warisan Budaya Nusantara yang Mendunia!

Mengisahkan Sejarah Angklung: Warisan Budaya Nusantara yang Mendunia!

Mengisahkan Sejarah Angklung: Warisan Budaya Nusantara yang Mendunia!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan.

Alunan nada khas dari angklung telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat Sunda, Jawa Barat, dan kini dikenal luas sebagai salah satu warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO.

Asal Usul dan Sejarah Awal Angklung

Angklung diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Sunda kuno, sekitar abad ke-7 hingga ke-9 Masehi.

BACA JUGA:Sejarah Bima: Perjalanan Panjang dari Kerajaan hingga Era Modern!

Awalnya, angklung digunakan dalam upacara adat dan ritual keagamaan, terutama untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan dalam kepercayaan masyarakat agraris Sunda.

Suara angklung dipercaya dapat membawa keberkahan dan kesuburan bagi tanaman.

Alat musik ini digunakan tidak hanya dalam ritual pertanian tetapi juga dalam perayaan dan acara kerajaan. Saat itu, angklung berkembang dalam berbagai bentuk dan variasi, dengan pola nada yang lebih kompleks.

Perkembangan Angklung pada Masa Kolonial

BACA JUGA:Sejarah Gedung Merdeka: Dari Pusat Hiburan Kolonial hingga Saksi Konferensi Asia-Afrika 1955!

Ketika bangsa Eropa mulai menjajah Nusantara, terutama pada masa kolonial Belanda, angklung mengalami tantangan dalam perkembangannya.

Belanda sempat melarang penggunaan angklung karena dianggap dapat membangkitkan semangat perlawanan rakyat terhadap penjajah.

Ia mengembangkan angklung dengan sistem nada diatonis, yang memungkinkan angklung dimainkan dalam berbagai genre musik, termasuk musik modern dan orkestra.

Pengakuan Angklung sebagai Warisan Budaya Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: