Harga Telur dan Daging Ayam Melonjak Jelang Ramadan, Pola Tahunan atau Akibat Ketidakseimbangan Infrastruktur?

Harga Telur dan Daging Ayam Melonjak Jelang Ramadan, Pola Tahunan atau Akibat Ketidakseimbangan Infrastruktur?

Harga Telur dan Daging Ayam Melonjak Jelang Ramadan, Pola Tahunan atau Akibat Ketidakseimbangan Infrastruktur?--

PAGARALAMPOS.COM - Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat Indonesia disuguhi dengan kenaikan harga telur dan daging ayam ras yang signifikan.

Fenomena ini tidak asing bagi sebagian besar orang, terutama menjelang Ramadan.

Namun, apakah kenaikan harga ini hanya sekadar pola tahunan yang dapat diprediksi ataukah ada faktor lain yang turut berperan?

Menurut pengamat pertanian dari Center of Reform on Economic (Core), Eliza Mardian, kenaikan harga telur dan daging ayam ras memang merupakan pola yang terulang setiap tahun.

BACA JUGA:Ambruknya Crane Girder di Proyek Pembangunan Flyover Bantaian, Muara Enim, Sumatera Selatan, Ini Kronologisnya

BACA JUGA:Film Titanic, Cerita Tragis Cinta Rose dan Jack, Yuk intip Sinopsisnya Disini

Menurutnya, kenaikan ini biasanya terjadi di awal tahun, mencapai puncaknya menjelang Ramadan, dan berangsur mereda pada bulan Maret atau April.

Namun, faktor lain turut memperparah situasi ini. Pemilu 2024 dan menjelang puasa memicu peningkatan permintaan bahan pangan secara keseluruhan.

Eliza menjelaskan bahwa pola kenaikan harga ini juga dipengaruhi oleh pola budidaya yang menyebabkan fluktuasi harga pada bulan-bulan tertentu.

Dia menggarisbawahi ketiadaan infrastruktur pendukung seperti cold storage yang menjadi salah satu penyebab fluktuasi harga pangan nasional.

BACA JUGA:Diduga Ada Lagi Puluhan SHM di Hutan Lindung, Begini Penjelasan Kejari Pagar Alam

BACA JUGA:Mengulik Misteri Munculnya Ular Berkepala 3! Benarkah Adanya? Yuk Simak Faktanya Disini!

Keterbatasan teknologi pasca panen juga menjadi masalah, dimana petani atau peternak terpaksa menjual hasil panen secara berlebihan, menyebabkan penurunan harga.

Ketika ditanya mengenai solusi untuk mengatasi fluktuasi harga pangan, Eliza menyarankan perlunya investasi dalam infrastruktur, terutama cold storage, serta peningkatan teknologi pasca panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: