Pahlawan Nasional: Ratu Kalinyamat Wanita Pemberani dari Kerajaan Demak
Pahlawan Nasional: Ratu Kalinyamat Wanita Pemberani Visioner Politik Maritim Nusantara--Net
Penyerangan Dipati Unus ke Malaka tu membuat dirinya menggantikan Raden Patah memerintah Demak pada 1518. Namun ia hanya memerintah selama tiga tahun karena pada 1521 meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.
Ternggono, adik ipar Dipati Unus, menggantikannya. Trenggono melakukan berbagai penaklukan berbagai negeri di Jawa, hingga pada 1546. Ia meninggal saat melakukan penaklukan di Panarukan di ujung timur Pulau Jawa
Anak Trenggono, Prawoto, menggantikannya. Prawoto juga memiliki ambisi mengislamkan seluruh Jawa.
BACA JUGA:Papua Barat Menjadi Destinasi Wisata Nasional? Ternyata Ini 11 Alasannya!
“Raja berkata, bila usaha ini berhasil, ia akan menjadi segundo turco, maksudnya: menjadi sultan Turki yang kedua, setaraf dengan Suleiman I, Sang Pencinta Kemewahan (1520-1566),” tulis De Graaf dan Pigeaud, mengutip surat Manuel Pinto yang dikirimkan ke uskup besar di Goa, Sulawesi.
Rupanya, Sunan Prawoto mengetahui perkembangan Turki. Pada 1547, Suleiman I telah mengadakan perjanjian dengan Kaisar Hungaria, Karel V.
Pengetahuan Sunan Prawoto mengenai Eropa itu diduga didapat dari Coje Geinal, orang Portugis yang tinggal di Demak dan sudah masuk Islam. Coje Geinal membantu Sultan Demak membuat meriam. De Graaf dan Pigeaud menduga Coje Geinal adalah Khoja Zainal Abidin.
BACA JUGA:Ini 11 Alasan Papua Barat Menjadi List Pilihan Utama Untuk Berlibur!
Surat Manuel Pinto yang dikirim ke Pastur Vicente Viegas di Goa ditulis pada 7 Desember 1548. Rupanya, sepulang dari kunjungannya ke Goa, Manuel Pinto menemui Sunan Prawoto di Demak.
Manuel Pinto mengirim surat ke Goa, untuk memberi tahu rencana Sunan Prawoto yang akan menyerbu Goa. Portugis sudah masuk Goa.
“Ia mengira akan dapat dengan mudah menjatuhkan Malaka dengan menutup jalur-jalur pengiriman beras di Jawa. Ia berkata juga bahwa sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan ekspedisi ke Sulawesi Selatan dengan maksud menaklukkan dan mengislamkan daerah itu,” lanjut De Graaf dan Pigeaud mengutip surat Manuel Pinto.
BACA JUGA:Florawisata Andalan Kota Malang, Inilah San Terra Dengan Keindahan Warna Warninya!
Pada kesempatan bertemu Sunan Prawoto, Manuel Pinto menasihati sultan keempat Demak itu agar tidak mengirim pasukan. Ia khawatir, armada laut Sunan Prawoto akan merugikan Pastur Vicente Viegas yang pada saat itu sedang mengenalkan agama Kristen di Sulawesi Selatan.
Tapi, Sunan Prawoto dibunuh Aryo Penangsang dari Jipang pada 1549, sebelum bisa merealisasikan rencana-rencananya. Aryo Penangsang berambisi menjadi sultan Demak, sehingga ia membunuh Sunan Prawoto dan juga Pangeran Kalinyamat, ipar Sunan Prawoto.
Ratu Kalinyamat meneruskan tradisi Demak setelah ditinggal suaminya, Pangeran Kalinyamat. Permintaan bantuan dari negeri lain ia penuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: