Tradisi Pernikahan Sedarah, Perspektif Suku Polahi dan Tantangan Masyarakat Luas di Indonesia

Tradisi Pernikahan Sedarah, Perspektif Suku Polahi dan Tantangan Masyarakat Luas di Indonesia

Tradisi Pernikahan Sedarah, Perspektif Suku Polahi dan Tantangan Masyarakat Luas di Indonesia--

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku bangsa dan budaya. Setiap suku memiliki ciri khas dan tradisi yang membedakannya dari yang lain. 

Namun, ada beberapa tradisi yang mungkin terasa asing atau bahkan mengejutkan bagi orang-orang dari luar budaya tersebut. 

Salah satunya adalah tradisi pernikahan sedarah yang dilakukan oleh suku Polahi, sebuah suku terasing yang hidup di hutan pedalaman Gorontalo.

Apa itu Suku Polahi?

Suku Polahi adalah suku yang berasal dari Gorontalo, sebuah provinsi di Sulawesi Utara. 

BACA JUGA:Aksara Besemah, Makna di Balik Istilah yang Berbeda dalam salahsatu Bahasa Suku di Sumsel

Menurut cerita yang beredar, suku Polahi adalah masyarakat pelarian pada masa penjajahan Belanda yang menjadikan hutan sebagai tempat tinggal mereka untuk menghindari penjajahan. 

Sejak abad ke-17, suku Polahi hidup di daerah Boliyohuto, Paguyaman, dan Suwawa di Provinsi Gorontalo.

Suku Polahi memiliki ciri fisik yang berbeda dari suku-suku lain di Indonesia. 

Mereka memiliki kulit yang lebih putih, rambut yang lebih panjang dan lurus, dan mata yang lebih besar dan bulat.

BACA JUGA:Keberagaman Suku di Provinsi Sumatera Selatan, Mari Kita Menelusuri Jejak Budaya yang Kaya

Suku Polahi juga memiliki bahasa dan agama yang berbeda dari mayoritas penduduk Indonesia. 

Mereka menggunakan bahasa Polahi, yang merupakan bahasa daerah yang tidak memiliki hubungan dengan bahasa Indonesia atau bahasa lainnya. 

Mereka juga menganut agama yang disebut Agama Polahi, yang merupakan agama asli yang menghormati alam dan nenek moyang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: