Sejarah Ratu Kalinyamat Atau Ratu Pajajaran, Namun Portugis Menyebutnya Sebagai Cerinhama? Begini Kisahnya!
Sejarah Ratu Kalinyamat Atau Ratu Pajajaran, Namun Portugis Menyebutnya Sebagai Cerinhama? Begini Kisahnya!-tangkapan layar -rakyat cirebon
BACA JUGA:Kerajaan Buleleng: Lokasi Geografis, Para Raja, dan Perkembangan Sejarahnya
Anak Trenggono, Prawoto, menggantikannya. Prawoto juga memiliki ambisi mengislamkan seluruh Jawa.
“Raja berkata, bila usaha ini berhasil, ia akan menjadi segundo turco, maksudnya: menjadi sultan Turki yang kedua, setaraf dengan Suleiman I, Sang Pencinta Kemewahan (1520-1566),” tulis De Graaf dan Pigeaud, mengutip surat Manuel Pinto yang dikirimkan ke uskup besar di Goa, Sulawesi.
Rupanya, Sunan Prawoto mengetahui perkembangan Turki. Pada 1547, Suleiman I telah mengadakan perjanjian dengan Kaisar Hungaria, Karel V.
Pengetahuan Sunan Prawoto mengenai Eropa itu diduga didapat dari Coje Geinal, orang Portugis yang tinggal di Demak dan sudah masuk Islam. Coje Geinal membantu Sultan Demak membuat meriam. De Graaf dan Pigeaud menduga Coje Geinal adalah Khoja Zainal Abidin.
BACA JUGA:Sejarah Hubungan Khalifah Ummayah dengan Istana Sriwijaya, Terjalin Sejak Abad ke-8
Surat Manuel Pinto yang dikirim ke Pastur Vicente Viegas di Goa ditulis pada 7 Desember 1548. Rupanya, sepulang dari kunjungannya ke Goa, Manuel Pinto menemui Sunan Prawoto di Demak.
Manuel Pinto mengirim surat ke Goa, untuk memberi tahu rencana Sunan Prawoto yang akan menyerbu Goa. Portugis sudah masuk Goa.
“Ia mengira akan dapat dengan mudah menjatuhkan Malaka dengan menutup jalur-jalur pengiriman beras di Jawa. Ia berkata juga bahwa sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan ekspedisi ke Sulawesi Selatan dengan maksud menaklukkan dan mengislamkan daerah itu,” lanjut De Graaf dan Pigeaud mengutip surat Manuel Pinto.
BACA JUGA:Menyusuri Jejak Sejarah: Kerajaan-Kerajaan Afrika Kuno yang Menyimpan Banyak Misteri
Pada kesempatan bertemu Sunan Prawoto, Manuel Pinto menasihati sultan keempat Demak itu agar tidak mengirim pasukan.
Ia khawatir, armada laut Sunan Prawoto akan merugikan Pastur Vicente Viegas yang pada saat itu sedang mengenalkan agama Kristen di Sulawesi Selatan.
Tapi, Sunan Prawoto dibunuh Aryo Penangsang dari Jipang pada 1549, sebelum bisa merealisasikan rencana-rencananya.
Aryo Penangsang berambisi menjadi sultan Demak, sehingga ia membunuh Sunan Prawoto dan juga Pangeran Kalinyamat, ipar Sunan Prawoto.
BACA JUGA:Kepahlawanan Afrika Kuno: 7 Kerajaan Besar yang Mengukir Sejarah di Benua Hitam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: