Israel Kini Kebut Proyek Hanud Laser Iron Beam

Israel Kini Kebut Proyek Hanud Laser Iron Beam

BACA JUGA:Cegat Pesawat Intai, Rusia Kerahkan MiG-31 Foxhound Berptroli di Ketinggian Stratosfer

Berbeda dengan Iron Dome yang menggunakan rudal mahal untuk intersepsi, Iron Beam menggunakan teknologi energi terarah.

Sistem ini memerlukan pelacakan target dengan laser hingga hancur, sehingga membatasi kemampuannya untuk mencegat beberapa target dengan satu unit.

Terkepas dari Iron Beam yang proyeknya tengah digeber. Sejatinya pada tahun 2020, adopsi laser sebagai sistem senjata penghancur drone mulai dibangkitkan lewat program Light Blade.

Teknologinya dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan disebut Drone Dome C-UAS, yang telah mencapai sukses 100 persen dalam mengatasi semua skenario serangan drone.

BACA JUGA:Zemledeliye Mine Laying System, Ransus Penyebar Ranjau Andalan Rusia di Perang Ukraina

Termasuk menghancurkan drone yang melakukan manuver serta mengatasi ancaman drone yang menyasar instalasi sipil dan militer.

Rafael memasang sistem Drone Dome C-UAS pada platform kendaraan Land Rover 4×4, dalam uji coba, high laser beam pada senjata ini dapat mengatasi manuver drone yang berubah tajam dari waktu ke waktu.

Dalam pengujian, tiga drone dapat ditembak secara berurutan. Hebatnya Drone Dome C-UAS hanya dioperasikan oleh satu operator.

Namun, karakter roket berbeda dengan drone, apakah Iron Beam nantinya sanggup mencegat dan roket Hamas? Biar waktu yang akan membuktikan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: