Begini Kekuatan Kapal Selam Scorpene Evolved Ditempeli Rudal Jelajah dan Torpedo F21, Santer TNI AL Ditawari

Begini Kekuatan Kapal Selam Scorpene Evolved Ditempeli Rudal Jelajah dan Torpedo F21, Santer TNI AL Ditawari

Mengingat adanya gagasan di kalangan perencana TNI AL untuk melengkapi/mengintegrasikan kapal selam dengan drone bawah laut- Unmanned Underwater Vehicles (UUV).

BACA JUGA:Begjni Penampakan Scorpene Evolved, Kapal Selam Berteknologi Full Lithium-Ion Batteries, TNI Al Minat Nggak Ya

Maka menarik untuk dicermati apakah diskusi Scorpene Evolved antara Jakarta dan Paris mencakup kemungkinan pengadaan UUV multirole D-19.

Naval Group menyebut D-19 dibangun dari platform torpedo F21, ini bisa dibuktikan dari diameter drone ini yang identik dengan heavy weight torpedo berstandar NATO, 533 mm.

Lantaran mengusung kaliber yang sama dengan torpedo, maka mobilitas D-19 dapat diluncurkan secara senyap dari tabung peluncur torpedo kapal selam.

BACA JUGA:Kabaharkam Tatap Muka Bersama Bhabinkamtibmas Papua Pegunungan

D-19 dirancang untuk menjalankan misi intelligence, surveillance, reconnaissance (ISR), electronic warfare, anti-submarine warfare (ASW), ASW training, underwater mobile target, mine countermeasures, rapid environmental assessment dan mine and mine laying.

Merujuk ke dimensi, panjang D-19 ada di rentang 5 sampai 8 meter serta berat di bawah 1 ton.

Meski memiliki performa lebih tinggi dibandingkan varian dasar kapal selam Scorpene, Scorpene Evolved tetap ditawarkan dalam skema produksi lokal.

Integrasi, dan pengujian penuh untuk dua kapal selam yang akan berlangsung di fasilitas pembangunan kapal selam PT PAL yang ada di Surabaya.

BACA JUGA:Pangdam II/Sriwijaya Lepas Pasukan Tambahan Penanganan Karhutla di Sumsel

Skema ini akan menghasilkan 30 persen dari total nilai kontrak yang dikembalikan ke Indonesia dalam bentuk transfer teknologi, pengalaman, dan pembukaan ribuan pekerjaan berketerampilan tinggi.

Jika terealisasi, Scorpene Evolved akan menempatkan TNI AL di antara semakin banyak angkatan laut di seluruh dunia yang mulai mencari solusi LIB.

Dan membuat Indonesia mengikuti keputusan Jepang untuk memilih LIB daripada AIP untuk kapal selam terbarunya (Soryu class). (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: