Diluar Nalar, Inilah Sejarah Suku Polahi, Merentang Sejarah Terlarang di Lereng Gunung Boliyohuto

Diluar Nalar, Inilah Sejarah Suku Polahi, Merentang Sejarah Terlarang di Lereng Gunung Boliyohuto

Misteri Tradisi Pernikahan Sedarah Suku Polahi, Antara Kontroversi dan Kekayaan Budaya-colase-net

Terutama di lereng Gunung Boliyohuto di Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.

BACA JUGA:Mengulik Sederet Suku Tertua yang Ada di Dunia

Menurut catatan sejarah yang ada, suku Polahi sebenarnya adalah warga Gorontalo yang melarikan diri ke hutan karena pemimpin mereka di masa penjajahan Belanda tidak mau ditindas oleh penjajah.

Oleh karena itu, orang Gorontalo menyebut mereka Polahi, yang secara harfiah berarti "pelarian".

Keadaan tersebut mempengaruhi kondisi suku Polahi dengan kehidupan di dalam hutan.

Meskipun Indonesia telah merdeka, sebagian keturunan Polahi masih memilih tinggal di hutan.

BACA JUGA:Punya Kisah yang Mendalam, Mengenal Suku Tertua di Dunia Ternyata Ada yang Berasal dari Sumatera

Sikap anti penjajah tersebut turun-temurun dan menyebabkan orang Polahi menganggap orang dari luar suku mereka sebagai penindas dan penjajah.

Namun, yang membuat suku Polahi semakin unik adalah keberlangsungan tradisi perkawinan sedarah dalam budaya mereka.

Asal- usul Suku Polahi, Bangsa Yang Memiliki Tradisi Menikah Dengan Saudara Sedarah!-tangkapan layar-Youtube.

Berbeda dengan sistem perkawinan umum di mana dua individu dari keluarga yang berbeda menikah tanpa ikatan darah, suku Polahi memiliki budaya sistem kawin sedarah atau sistem perkawinan inses.

BACA JUGA:Harga Bitcoin Turun Sedikit di Tengah Antisipasi Isyarat Suku Bunga AS, Ether Stabil di Level Tertinggi

Perkawinan sedarah di suku Polahi memungkinkan anggota keluarga untuk menikah dengan sesama anggota keluarga yang memiliki ikatan darah.

Seperti antara ibu dan anak laki-laki, bapak dan anak perempuan, atau saudara laki-laki dan saudara perempuan.

Sistem ini telah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda dan masih dipraktikkan hingga saat ini, meskipun dianggap tidak biasa atau bahkan aneh oleh budaya umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: