HOROR! Pantangan yang Tak Boleh Dilanggar Jika Tak Ingin Tersesat di Alas Lali Jiwo Arjuno Jawa Timur

HOROR! Pantangan yang Tak Boleh Dilanggar Jika Tak Ingin Tersesat di Alas Lali Jiwo Arjuno Jawa Timur

HOROR! Pantangan yang Tak Boleh Dilanggar Jika Tak Ingin Tersesat di Alas Lali Jiwo Arjuno Jawa Timur--Net

BACA JUGA:Jadi Begini Nasib Si Pencari Rumput yang Temukan Istana Kuno Milik Kerajaan Airlangga Berusia 1000 Tahun

Bahkan, sejak zaman kerajaan Singosari dan Majapahit, kawasan Gunung Arjuno telah dijadikan sebagai tempat  ritual pemujaan kuno.

Diketahui untuk mencapai puncak dari Gunung Arjuno tentu para pendaki akan melewati sebuah hutan bernama alas Lali Jiwo jika pendakian melalui jalur Purwosari.

Namun sebelum melewati alas Lali Jiwo, para pendaki akan terlebih dahulu melewati alas Nggombes, yaitu area hutan yang masih sangat lembab disekitarnya.

Melintasi alas Lali Jiwo suasana angker akan terasa oleh para pendaki dengan aroma dupa yang menambah kesan mistis dari gunung ini.

BACA JUGA:Dua Tim Mundur Dari Ajang Asean Games 2023, Kok bisa?

ditambah lagi ada salah satu misteri Gunung Arjuno, yaitu kepercayaan bahwa jumlah pendaki harus genap, tidak boleh dalam angka ganjil.

Konon menurut kisah yang beredar, jika jumlah pendaki ganjil maka makhluk halus di dalam gunung akan menggenapkan jumlah tersebut.

Hal ini pun masih dipercayai dan dijaga oleh setiap pendaki serta masyarakat sekitar.

Tak hanya itu saja, hal yang sering tersengar di gunung ini adalah suara gamelan yang misterius yang tidak diketahui asal-usulnya.

BACA JUGA:Gila Sihh! Malam Pertama Suku Ini Kok Diluar Nalar, Disuruh Beginian Dulu

Hal ini sering terdengar oleh para pendaki di malam hari suara pernikahan tersebut mirip dengan suara gamelan pada upacara dalam tradisi Jawa Timur.

Adapun Mitos yang mengaitkan suara gamelan ini dengan masa lampau kerajaan Majapahit dan Singosari dipercaya bahwa sumber suara gamelan berasal dari masa lalu tersebut dan dihubungkan dengan acara ngunduh mantu bangsa jin.

Jika mendengar suara gamelan ini, dianggap sebagai pertanda agar pendaki segera turun agar tidak hilang atau tersesat.

Kata Alas Lali Jiwo dianggap sebagai hukuman dan kutukan bagi mereka yang memiliki niat jahat petilasan meruapakan sutau tempat yang pernah dikunjungi atau didiami oleh seseorang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: