Sebuah Karya untuk Kemanusiaan yang Memiliki Kekuatan Reflektif dan Introspektif (05)

Sebuah Karya untuk Kemanusiaan yang Memiliki Kekuatan Reflektif dan Introspektif (05)

Sebuah Karya untuk Kemanusiaan yang Memiliki Kekuatan Reflektif dan Introspektif--google.com

BACA JUGA:Bikin Bingung, Malam Pertama Suku Ini Sangat Ngawur!

Guthrie melihat religi sebagai proses kognitif dan logika dari pengetahuan kultural di berbagai tempat yang memiliki penerimaan yang berbeda dalam memahami sebuah krisis-krisis. 

Contoh praktiknya adalah manusia memberi ciri-ciri/atribusi kemanusiaan ke objek-objek non-manusia. 

Pemberian ciri-ciri ini disebut sebagai anthropomorphism. 

BACA JUGA:Alas Lali Jiwo Menyimpan Cerita Mistis yang Penuh Misteri dengan Kisah Misterius yang Menyelimuti Gunung Arjun

Lalu manusia membangun sistem pemikiran dan tindakan yang bertujuan untuk menginterpretasi dan bertindak untuk menghadapi dunia yang kompleks. 

Berusaha mengubah, dan memengaruhi dunianya (influencing the world) menggunakan premis anthropomorphic ataupun juga animisme.

BACA JUGA:Nama-nama Pahlawan Ini Hanya Bisa Dikenang, Berikut 7 Daftar Pahlawan Yang Hilang Di Indonesia!

Pencirian antropomorfik dapat dibagi menjadi tiga, namun bukan sebagai urutan dan bisa saja satu pencirian dapat menggambarkan lebih dari satu bagian.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: