Pertahankan Keturunan Darah Daging Sendiri Dalam Suku Polahi Boleh 'Digasak', Netijen Kok Gitu Sih?

Pertahankan Keturunan Darah Daging Sendiri Dalam Suku Polahi Boleh 'Digasak', Netijen Kok Gitu Sih?

Pertahankan Keturunan Darah Daging Sendiri Dalam Suku Polahi Boleh 'Digasak', Netijen Kok Gitu Sih?--Net

PAGARALAMPOS.COM - Meskipun zaman sudah modern dan teknologi sudah semakin maju untuk mendapatkan akses informasi, tak begitu berpengaruh terhadap tradisi atau kebiasaan suku yang terasing di dalam hutan pedalaman yang satu ini, yaitu suku polahi.

Pasalnya, sampai sekarang, suku polahi ini masih tetap memilih untuk hidup mengasing di dalam hutan.

Dan yang paling mengejutkan lagi dari suku polahi ini adalah budayanya, yaitu perkawinan sedarah masih dilaksanakan hingga kini.

Mau tau selengkapnya? yuk langsung simak penjelasannya dalam artikel dibawah ini.

BACA JUGA:Sedarah, Pertahankan Keturunan dan Populasi Saudara Kandung Sendiri di 'Lahap' Juga, Tradisi Suku Polahi


Foto : Suku Polahi.-Prilaku Tak Lazim Garis Keturunan di Suku Polahi, Apa Itu?-Google.com

Suku bangsa di Indonesia memiliki budaya yang beragam dan unik.

Salah satunya adalah suku Polahi, suku terasing yang hidup di pedalaman hutan Gorontalo.

Orang Polahi diyakini sebagai bekas pengungsi yang menghindari penjajahan Belanda dan menjadikan hutan sebagai tanah air mereka hingga saat ini.

Suku Polahi dikenal sebagai masyarakat terasing yang tinggal di hutan-hutan di dalam wilayah Gorontalo.

BACA JUGA:Wow! di Hutan Jawa Timur Terdapat Benda Bersejarah Lho! Ini Dia Temuannya

Menurut legenda, mereka akan datang dari buronan kolonial Belanda yang memutuskan hidup mengasingkan diri di hutan untuk menghindari penjajahan.

Sejak saat itu, mereka menjadi suku terasing yang masih eksis hingga saat ini.

Kawasan hutan pedalaman Provinsi Gorontalo, seperti Boliyohuto, Paguyaman, dan Suwawa, telah dihuni suku Polahi sejak abad ke-17.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: