Ekspedisi Arkeolog Berhasil Temukan Situs Megalit Peninggalan Zaman Purba Hampir sama dengan Gunung Padang

Ekspedisi Arkeolog Berhasil Temukan Situs Megalit Peninggalan Zaman Purba Hampir sama dengan Gunung Padang

Ekspedisi Para Arkeolog Berhasil Temukan Situs Megalir Peninggalan Zaman Purba Hampir Mirip dengan Gunung Padang -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Mengutip situs Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, masih terdapat perbedaan pendapat mengenai penanggalan situs Gunung Padang berdasarkan penanggalan karbon  batuan di kawasan tersebut.

Beberapa penelitian memperkirakan usia setiap periode berbeda-beda, berkisar antara 5.000 hingga 26.000 SM.

Artinya, jika perkiraan peneliti benar, Gunung Padang lebih tua dari piramida Giza yang dibangun sekitar tahun 2570 SM.

Di wilayah sekitar pegunungan Siberia bagian selatan Rusia, tersembunyi  misteri arkeologi yang mencengangkan dunia.

BACA JUGA:Ternyata Pencari Rumput Yang Temukan Istana Dalam Hutan Jati Lamongan, Ini Dia Cerita Lengkapnya!

Situs megalitik terbesar yang pernah ditemukan ini mengejutkan para ahli  apakah itu  hasil keajaiban teknologi manusia zaman dahulu atau sekadar manifestasi  kekuatan alam yang luar biasa.  

Para arkeolog dan peneliti telah membuat penemuan yang mengubah pandangan kita tentang kemungkinan peradaban kuno.

Dinding granit besar, serta bebatuan besar yang  diperkirakan berbobot lebih dari 3.000 ton, merupakan kesaksian aktivitas manusia yang luar biasa di masa lalu.

Situs Megalitikum ini telah terekam dalam serangkaian foto-foto yang mengesankan, dirilis oleh dokter Valeri Uvalov, kepala Departemen Paleoscience dan Paleotechnologi.

BACA JUGA:5 Tradisi Malam Pertama ini Ternyata Ada di Indonesia, Bikin gak Bisa Ngomong Lagi

Menggambarkan kumpulan struktur batu raksasa, mirip dengan Situs Megalitikum Gunung Padang di Indonesia, dokter Uvalov meyakini bahwa situs ini adalah buatan manusia, mengingat presisi yang diperlukan untuk menciptakan struktur semacam itu.

Tetapi, beberapa ahli lain memiliki pandangan berbeda. Mereka berpendapat bahwa situs ini hanyalah contoh kekuatan dan keajaiban alam yang mampu membentuk formasi batu yang luar biasa tanpa campur tangan manusia.

Diskusi sengit pun muncul antara para pendukung kedua pandangan ini.

Ekspedisi yang dipimpin oleh Georgy Sidorov, yang terdiri dari 19 peneliti, telah merespon tentang benda-benda megalitikum besar dan aneh di daerah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: