Mengungkap Fenomena Unik, Pernikahan Sedarah Suku Polahi di Gorontalo, Simak Yuk

Mengungkap Fenomena Unik, Pernikahan Sedarah Suku Polahi di Gorontalo, Simak Yuk

Ungkap Misteri Suku Polahi di Gorontalo, dengan tradisi Perkawinan Sedarah -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Dalam bahasa Indonesia, "suku" memiliki arti sebagai kelompok atau golongan manusia.

Yang memiliki kesamaan dalam hal etnis, budaya, bahasa, dan sejarah.

Istilah Suku ini sering digunakan untuk merujuk pada kelompok masyarakat yang memiliki identitas budaya dan latar belakang sejarah yang sama atau serupa.

Suku juga dapat merujuk pada unit organisasi sosial yang lebih besar dari keluarga dan lebih kecil dari suatu suku bangsa, yang umumnya memiliki aturan sosial, budaya, dan struktur tertentu.

BACA JUGA:Pernikahan Sedarah, dan Misteri Keunikan Genetik Suku Polahi, di Pedalaman Hutan Gorontalo!

Suku bangsa di Indonesia memiliki budaya yang beragam dan unik. Salah satunya adalah suku Polahi, suku terasing yang hidup di pedalaman hutan Gorontalo.

Orang Polahi diyakini sebagai bekas pengungsi yang menghindari penjajahan Belanda dan menjadikan hutan sebagai tanah air mereka hingga saat ini.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Polahi adalah sekelompok orang Gorontalo yang mengungsi ke hutan pada abad ke-17 untuk menghindari penjajahan dan membayar pajak kepada penjajah Belanda.

Sampai saat ini suku ini masih hidup di dalam hutan Boliyohuto, Paguyaman dan Suwawa di Provinsi Gorontalo. Dalam kamus bahasa Gorontalo, kata “Polahi” berasal dari kata “Lahi-lahi” yang artinya “melarikan diri” atau “sedang bersembunyi”.

BACA JUGA:Tak Hanya Kampung Janda, Ternyata di Indonesia Ada Kampung Nikah Siri Juga Loh

Hal ini menggambarkan status suku Polahi saat itu, mereka lari dari pergaulan dan tinggal di hutan, khususnya di lereng gunung Boliyohuto di desa Tammaila Utara, kecamatan Tolangohula, kabupaten Gorontalo.

Menurut catatan sejarah, suku Polahi sebenarnya adalah suku Gorontalos yang mengungsi ke hutan karena penguasanya pada masa penjajahan Belanda tidak mau ditindas oleh penjajah. 

Oleh karena itu, orang Gorontalo menyebut mereka Polahi, yang secara harfiah berarti "pelarian".

Keadaan tersebut mempengaruhi kondisi suku Polahi dengan kehidupan di dalam hutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: