Peneliti Cina Temukan Metode Baru Untuk Melacak Keberadaan Kapal Selam AS

Peneliti Cina Temukan Metode Baru Untuk Melacak Keberadaan Kapal Selam AS

Yang dihasilkan oleh kapal selam saat berlayar, dan saat ini mereka telah berhasil membuat model komputer untuk menunjukkan bahwa itu berpotensi berfungsi.

Kapal selam tidak dapat menghindari gelembung ini karena gerakannya menyebabkan air di sekitar lambung kapal selam bergerak lebih cepat.

BACA JUGA:Ruang Udara Guam Paling ‘Terlindungi’ Di Muka Bumi dari Ancaman, Kok Bisa Ya!

Sehingga mengurangi energi potensialnya. Energi potensial dinyatakan sebagai tekanan dan ketika berkurang, sebagian air menguap untuk menjaga kesetimbangan energi.

Proses ini lebih banyak terjadi di area dengan kelengkungan tajam atau di mana permukaannya kasar, dan saat air mengalir di sekitar lambung, gelembung semakin besar dan menjauh dari permukaan.

Di sini tekanan yang lebih tinggi menyebabkan mereka ‘runtuh’ dengan keras, yang menghasilkan electromagnetic signature, sebuah fenomena yang dikenal sebagai efek magnetohydrodynamic (MHD).

BACA JUGA:AS Gelar “GhostEye” Di Guam, Radar Pendeteksi Serangan Rudal Balistik Hipersonik

Menurut pemodelan komputer yang dilakukan oleh para peneliti, sinyal medan listrik dapat diamati di sekitar haluan, buritan, dan belakang lambung kapal selam, dan sinyal yang berbeda dapat dideteksi dalam rentang frekuensi yang sangat rendah dari 49,94 Hz hingga 34,19 Hz.

Ini mungkin terdengar seperti sinyal yang sangat redup, tetapi mereka mampu merambat dalam jarak jauh karena mereka dapat menembus air.

Dan melakukan perjalanan ke ionosfer sebelum dipantulkan kembali ke Bumi. Kapal selam sudah menggunakan gelombang ini untuk komunikasi dan memiliki sensor untuk pendeteksiannya.

BACA JUGA:Polandia Beli 48 Unit Jet Tempur Korsel, Tuntaskan Pengujian FA-50 Fighting Eagle

Hanya masalah waktu sebelum mereka dikembangkan untuk melakukan geolokasi kapal selam negara lawan.

Meski berpotensi untuk melacak keberadaan kapal selam AS, namun, ada beberapa rintangan yang harus dipecahkan.

Seperti sinyal elektromagnetik yang dikembangkan sebagai hasil dari gelembung kavitasi dapat menghadapi interferensi dari kebisingan elektromagnetik buatan manusia atau yang terjadi secara alami.

BACA JUGA:Terduga Teroris Berencana Serang Mako Brimob untuk Bebaskan Napiter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: