Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (05)

Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (05)

Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang--google.com

PAGARALAMPOS.COM – Nah, drama Kanadehon Chushingura atau biasa disingkat Chusingura ini pertamakali diproduksi di zaman Edo sekitar tahun 1748. 

Drama klasik itu telah mengubah kisah sebenarnya menjadi fiksi, dengan berbagai detail penyesuaiannya. 

Untuk menghindari sensor pemerintah, nama Asano menjadi Enya, sementara Kira menjadi Ko no Morano. 

BACA JUGA:Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (01)

Dikutip dari Britannica, ketika utusan kekaisaran tiba di Edo (sekarang Tokyo), tiga daimyo ditunjuk untuk menyambut mereka, salahsatunya Asano. 

Menjadi keharusan bagi daimyo untuk membawa hadiah mewah. 

Akibat kurang berpengalaman, Asano hanya menawarkan hadiah tanda tangan. 

BACA JUGA:Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (02)

Hal ini membuat Kira sebagai penegak adat kerajaan kesal. Diceritakan bahwa Kira mengejek dan merendahkan Asano. 

Pelanggaran etika Asano juga membuat marah shogun Tokugawa Tsunayoshi. 

Lalu muncullah perintah agar Asano melakukan seppuku, istilah Jepang untuk bunuh diri secara terhormat. 

BACA JUGA:Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (03)

Wilayah Ako pun dikuasai oleh shogun dan Asano kehilangan tuannya.

Sebagai bentuk rasa kesetiaan, sebagian ronin melakukan seppuku di depan kastil ketimbang menyerahkan aset tuannya. Sebagian lainnya tetap hidup dalam dendam, salahsatunya Oishi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: