Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (03)
Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang--google.com
PAGARALAMPOS.COM – Hampir separuh dari para ronin yang ingin melakukan balas dendam kemudian berubah pikiran terutama para ronin yang berpenghasilan tinggi.
Rencana pembunuhan balas dendam hanya dibicarakan dengan para ronin yang menolak pengembalian surat sumpah.
Pada akhirnya, jumlah ronin yang berniat melakukan pembunuhan balas dendam menciut menjadi tinggal 47 orang.
BACA JUGA:Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (01)
Dinihari pada tanggal 15 Desember 1702, 47 ronin menyerbu masuk ke rumah kediaman Kira Kōzuke no Suke yang berada di Honjo Matsuzaka dan Kira Kōzuke no Suke berhasil dibunuh.
Kawanan 47 ronin kemudian membawa pulang penggalan kepala Kira Kōzuke no Suke dan mempersembahkannya di atas makam Asano Takumi no Kami yang terletak di kuil Sengakuji.
BACA JUGA:Empatpuluh Tujuh Ronin, Teladan Kesetiaan Samurai Terhadap Majikannya di Abad 18 Jepang (02)
Salah seorang ronin yang bernama Terasaka Nobuyuki memisahkan diri dari kelompok, sehingga kawanan ronin menjadi hanya berjumlah 46 orang.
Setelah itu, Ōishi Kuranosuke menyerahkan diri dan pasrah atas semua hukuman yang bakal dijatuhkan pemerintah Bakufu.
Pemerintah Bakufu menitipkan para ronin di rumah 4 orang daimyo.
BACA JUGA:Menjelajahi Warisan Budaya, 7 Candi dan Kuil Kuno yang Memukau di Dunia, Termasuk Indonesia?
Dalam sekejap, para ronin yang berhasil membunuh Kira Kōzuke no Suke menjadi terkenal di kota Edo.
Penduduk Edo memuji-muji kelompok ronin sebagai samurai yang setia (gishi) karena berhasil menuntaskan kewajiban sebagai bentuk kesetiaan terhadap sang majikan.
Walaupun demikian, perbuatan para ronin membentuk kelompok tanpa seizin pemerintah Bakufu dan melaksanakan pembunuhan balas dendam merupakan kejahatan yang hukumannya adalah hukuman mati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: