Waduuh, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik ICBM Hwasong-18, Siapa Diserang?

Waduuh, Korea Utara Luncurkan Rudal  Balistik ICBM Hwasong-18, Siapa Diserang?

PAGARALAMPOS.COM - Rabu, 12 Juli 2023, rupanya Korea Selatan dan Jepang sempat dibuat ketar-ketir. Asal ketegangan bisa diduga terkait uji peluncuran rudal rudal balistik antarbenua – intercontinental ballistic missile (ICBM) Korea Utara.

Namun, yang membuat tidak lazim adalah rudal balistik antarbenua tersebut memecahkan rekor terbang terlama dalam sejarah peluncuran rudal balistik Korea Utara.

Rudal yang diketahui dari jenis Hwasong-18, disebut telah mengudara selama 74 menit setelah diluncurkan dari wilayah sekitar ibu kota Korea Utara, Pyongyang, pada pukul 10 pagi waktu setempat (0100 GMT) pada 12 Juli lalu.

Dikutip dari Space.com, Hwasong-18 yang berbahan bakar padat diluncurkan dari platform mobile, dan dilaporkan berhasil mencapai ketinggian 6.000 km.

BACA JUGA:AL Turki Diperkuat TCG Akhisar, Dilengkapi Rudal Hanud, Luar Biasa

Uji coba tersebut menjadikan peluncuran rudal balistik antarbenua terjauh yang dilakukan Korea Utara sampai saat ini.

Korea Utara menembakkan Hwasong-18 beberapa hari setelah Pyongyang mengancam akan menjatuhkan pesawat mata-mata AS yang melanggar wilayah udaranya.


Foto : Rudal balistil Korut berbahan bakar padat.-Waduuh, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik ICBM Hwasong-18, Siapa Diserang?-Indomiliter.com

Dari pantauan sistem pertahanan udara Korea Selatan, dikatakan Hwasong-18 mendarat di laut antara semenanjung Korea dan Jepang.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, rudal itu terbang selama 74 menit, membuat rekor penerbangan terlama untuk rudal balistik Korea Utara.

BACA JUGA:Kekuatan Militer Indonesia Disegani Dunia, Yuk Kita Intip Alutsista yang Dimiliki TNI

Sebelumnya pada tahun 2021, Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua Hwasong-17 yang berbahan bakar cair, dan terbang selama 71 menit.

Pengembangan ICBM berbahan bakar padat menyiratkan bahwa Korea Utara dapat meluncurkan serangan jarak jauh dalam waktu yang lebih singkat.

Pasalnya roket berbahan bakar padat memerlukan waktu persiapan peluncuran yang lebih sedikit daripada roket berbahan bakar cair.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: