Rahasia Nagabanda, Misteri dan Makna Di Balik Simbolisasi Penuntun Roh Menuju Nirwana
Rahasia Nagabanda, Misteri dan Makna Di Balik Simbolisasi Penuntun Roh Menuju Nirwana-Kolase-Berbagai Sumber
BACA JUGA:Misteri Suku Kongo dengan Kepala Seperti Alien: Fakta Menarik yang Perlu Diketahui
Menurut filosofi yang terdapat dalam Lontar Tattwa Bhatara Astapaka, alat pengikat keduniawian bisa berupa harta benda, indriya (panca indera), atau keinginan yang timbul akibat lelah atau awidya.
Namun, manusia diharapkan mampu melepaskan diri dari keterikatan tersebut agar mencapai kebebasan.
Kebebasan yang dimaksud adalah merasakan atma dari keterikatannya dengan badan, sehingga dapat bersatu kembali dengan Sang Hyang Parama Atma atau Ida Sang Hyang Widhi.
Dalam upacara Pitra Yadnya, Naga Banda berperan sebagai penuntun Sang Hyang Atma untuk mencapai surga atau moksha.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Misteri Megalith: Wisata Sejarah ke 6 Desa Kuno di Indonesia
Selain itu, Naga Banda juga memiliki fungsi sebagai penebusan, karena melalui upacara Pitra Yadnya, seseorang yang diyakini dapat memutuskan ikatan dengan materi dunia.
Penggunaan simbol Naga Banda juga memiliki filosofi analogi dengan gambaran bumi yang dililit oleh ular naga Anantabhoga, Naga Basuki, dan Naga Taksaka.
Analogi ini terdapat dalam Lontar Siwagama dan Sri Purana Tattwa. Kisah tersebut menceritakan bahwa saat bumi mengalami bencana yang mengancam kehidupan, Sang Hyang Tri Murti, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa turun ke bumi untuk menyelamatkan.
Mereka menjelma menjadi ular naga Anantabhoga, Naga Basuki, dan Naga Taksaka untuk menjaga dan mengikat unsur-unsur bumi seperti tanah, udara, dan udara.
BACA JUGA:Menyimpan Sejarah Leluhur Suku di Kalimantan Inilah Misteri yang Tersembunyi di Goa Tewet
Dengan demikian, Nagabanda mengikat ikatan yang ada pada makrokosmos (bhuana agung) yang mengikat bumi, serta pada mikrokosmos (bhuwana alit) yang mengikat tubuh manusia.
Nagabanda menggambarkan ikatan dengan material dunia seperti Bhoga (makanan), Upaboga (perlengkapan hidup), dan Pariboga (kesenangan hidup).
Dalam upacara Ngaben, terdapat proses penyucian roh atau atma yang diupacarai, termasuk penggunaan tirta pangentas yang bertujuan melebur unsur Panca Mahabhuta dengan purusa.
Dalam keseluruhan konsep Nagabanda, terdapat makna filosofis yang mendalam tentang ikatan manusia dengan materi dunia, pembebasan diri dari ikatan tersebut, dan pencarian kebebasan spiritual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: