Keajaiban Spiritual dan Pesona Alam yang Menawan di Gunung Lawu!

Raden Patah berusaha mengajak ayahnya memeluk agama Islam, namun Prabu Brawijaya menolak ajakan tersebut.

Untuk menghindari peperangan dengan anaknya sendiri, Prabu Brawijaya memutuskan untuk melarikan diri bersama pengikutnya ke Karanganyar.

BACA JUGA:Entah Hilang Kemana? 3 Pendekar Sakti di Pulau Jawa ini Tak Pernah Ditemukan Hingga Saat ini

Dalam pelariannya, Prabu Brawijaya terus dikejar oleh pasukan Cepu. Saat bersembunyi di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya mengeluarkan sumpah kepada Adipati Cepu:

"Sawijining ono Anggone uwong cepu utawi turunane Adipati Cepu pinarak sajroning gunung lawu bakale kengeng nasib ciloko lan agawe bisa lungo ing gunung lawu."

Artinya, "Jika ada orang-orang dari daerah Cepu atau keturunan langsung Adipati Cepu yang naik ke Gunung Lawu, maka nasib mereka akan celaka atau mati di Gunung Lawu."

Hingga saat ini, sumpah tersebut masih diikuti oleh orang-orang dari daerah Cepu, terutama keturunan Adipati Cepu.

BACA JUGA:Menjadi Sasaran Arkeolog Dunia! Berikut Inilah Fakta Mencengangkan Gunung Padang

Gunung Lawu terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan menjadi daya tarik unik bagi pecinta petualangan dan spiritualitas.

Selain pemandangan alamnya yang menakjubkan, gunung ini juga terkenal dengan banyaknya makam di puncaknya.

Pada artikel ini, kita akan menjelajahi Gunung Lawu dan memahami keunikan dan nilai spiritual yang terkait dengan keberadaan makam-makam di gunung ini.

Gunung Lawu memiliki sejarah yang kaya, terutama dalam kaitannya dengan agama dan kepercayaan masyarakat setempat.

BACA JUGA:Menyeramkan, AURA Magis Situs Gunung Padang Memikat Warga Menggelar Ritual di Puncak Punden Berundak

Banyak makam yang ditemukan di berbagai lokasi di sekitar puncak Gunung Lawu. Makam-makam ini diduga menjadi tempat peristirahatan terakhir tokoh-tokoh spiritual, wali, atau figur bersejarah.

--

Sumber: