Gunung Padang Jejak Peninggalan Peradaban Tertua di Bumi, yang Tersembunyi dalam Tanah!

Gunung Padang Jejak Peninggalan Peradaban Tertua di Bumi, yang Tersembunyi dalam Tanah!

Terkuak! Ternyata Ini Situs Arkeolog Tersembunyi di Gunung Padang--

PAGARALAM, PAGARALAMPOS - Situs Gunung Padang telah menjadi pusat perdebatan di kalangan para ahli sejarah baik datang dari Indonesia maupun juga yang datang dari Luar negeri.

Beberapa Arkeolog dan Sejarawan skeptis mengenai usia dan keaslian situs ini, deberapa teori berbeda muncul tentang asal-usul dan fungsi sebenarnya dari Gunung Padang.

Kontroversi ini menciptakan diskusi yang terus berlanjut di antara para ahli dan masyarakat umum.

Selain teras paling atas yang terlihat, Gunung Padang memiliki struktur kompleks yang masih terkubur di bawah tanah.


Mengejutkan! Peneliti Dunia Terpesona dengan Situs Megalit Raksasa di Gunung Padang--Instagram

BACA JUGA:Inilah 3 Pendekar Sakti di Tanah Jawa, Diluar Nalar, Ajian Semedinya Gajah Mada Mampu Menghilang Moksa

Penelitian menggunakan metode pemindaian georadar dan metode geolistrik resistivitas telah mengungkapkan adanya struktur piramida yang lebih besar yang mungkin terkubur di bawah lapisan tanah.

Hal ini menunjukkan bahwa Gunung Padang masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap sepenuhnya.

Penelitian yang dilakukan oleh sejumlah pihak telah mengungkap fakta mengejutkan tentang Gunung Padang,

salah satu situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa situs ini dibangun dengan menggunakan teknologi canggih pada zamannya.

BACA JUGA:Gunung Padang Atlantis Indonesia yang Terlupakan, Mengubah Paradigma Sejarah Manusia!

Dalam zaman megalitikum, manusia pada peradaban purba diyakini telah menguasai metalurgi, teknik peleburan logam.

Teknik ini ternyata digunakan untuk membangun konstruksi situs Gunung Padang yang terdiri dari lima teras dan diperkirakan dibangun antara 5.000 SM hingga mungkin sejauh 20.000 SM.

Penelitian pada lapisan 1 dan lapisan 2 Gunung Padang, yang berusia sekitar 500 SM dan 5200 SM, menunjukkan adanya komposisi mineral besi yang mencengangkan.

Hasil analisis kimia pada material pengisi, seperti susunan balok batu, menunjukkan kadar mineral besi yang jauh lebih tinggi daripada kadar besi alamiah yang umumnya ditemukan pada pertambangan bijih besi alami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: