Ada Cerita Cinta dan Kekuasaan Dibalik Perang Bubat, Kerajaan Ini Pun Tak Tunduk Kepada Majapahit
Peperangan --Google.com
BACA JUGA:Mengungkap Kisah Perkutut Raja Brawijaya V dan Pangeran Pajajaran
Melihat hal itu, Dyah Pitaloka Citraresmi memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Setelah Dyah Pitaloka Citraresmi meninggal, Hayam Wuruk meratapi kematiannya dan menyesalkan tindakan Gajah Mada.
Akibat Perang Bubat, hubungan Hayam Wuruk dan Gajah Mada menjadi renggang. Oleh para pejabat dan bangsawan Majapahit, Gajah Mada dianggap lancang dan gegabah.
Bahkan Perang Bubat dianggap sebagai peristiwa yang menyebabkan lemahnya Kerajaan Majapahit setelah wafatnya Hayam Wuruk.
BACA JUGA:Ini 4 Suku di Sumatera Selatan Paling Terkenal! Nomor 2 Banyak Katurunan Tionghoa Lho!
Perang Bubat juga mengakibatkan hubungan Majapahit dengan Sunda menjadi rusak.
Adik Dyah Pitaloka Citraresmi, yang naik takhta menggantikan ayahnya, bahkan memutuskan hubungan diplomatik dengan Majapahit.
Akibat tragedi berdarah tersebut, kerabat Negeri Sunda tidak diperbolehkan menikah dengan pihak Majapahit.
Dalam catatan sejarah, Majapahit hampir menguasi seluruh daerah Nusantara pada masa itu.
BACA JUGA:Ini 4 Suku di Sumatera Selatan Paling Terkenal! Nomor 2 Banyak Katurunan Tionghoa Lho!
Pendiri Majapahit, Raden Wijaya pada tahun 1293, yang merupakan menantu dari Kertanegara, raja terakhir Singasari.
Kerajaan Majapahit tidak terlepas dari Kerajaan Singasari. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara, raja Kerajaan Singasari.
Pada tahun 1292 M, terjadi pemberontakan di Singasari yang dilakukan oleh Jayakatwang yang menyebabkan runtuhnya Singasari.
Pada waktu itu Raden Wijaya melarikan diri bersama Arya Wiraraja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: