Berbahaya! Ini 4 Suku Asli Papua yang Ektrem, Salahsatunya Suku Muyu
Berbahaya! Ini 4 Suku Asli Papua yang Ektrem, Salahsatunya Suku Muyu--
Bagi kalian yang belum tahu, artikel ini sangat tepat untuk menambah wawasan kalian, simak sampai selesai ya!
Nama Mutu ini diperkirakan berasal dari kata sebagai salah satu cara bagi masyarakat setempat untuk mengucapkan Sungai Mui.
Mereka biasanya menyampaikan kata tersebut ke orang Belanda. Mata pencaharian Suku Muyu ini biasanya adalah berburu, menangkap ikan, mengolah sagu, dan juga beternak abai ataupun anjing.
Namun sayangnya, mereka tinggal di wilayah yang kurang subur. Sehingga mereka seringkali kekurangan bahan makanan dan menyebabkan tingkat kematian penduduk Suku Muyu yang cukup tinggi.
Suku yang satu ini mempunyai pemimpin tinggi yang merupakan ketua dalam kehidupan dan juga kepercayaan religiusnya.
Di bawahnya, terdapat orang-orang yang berwibawa dan umumnya disebut dengan Tomkot, Keyepak, atau Bigmana.
2. Suku Bauzi
Dinyatakan begitu karena Suku Bauzi memang menempati wilayah terisolir, pakaian laki-laki hanya berupa cawat dari selembar daun ataupun kulit pohon yang dikeringkan dan kemudian diikat pada ujung kelamin.
Untuk para perempuan, mereka akan menggunakan selembar daun ataupun kulit kayu yang dikeringkan dan diikatkan di pinggang mereka.
Ketika menyambut tamu, para laki-laki dewasa akan menggunakan hiasan kepala yang terbuat dari bulu kasuari dan melumuri tubuh dengan sagu.
3. Suku Asmat
Walaupun berasal dari suku yang sama, tapi Suku Asmat yang tinggal di daerah pesisir dan juga pedalaman sangat berbeda.
Perbedaan mereka ada pada cara hidup sehari-hari, dialek bahasa yang dipakai, ritual adat, dan juga struktur sosialnya.
Sementara itu, untuk kelompok Suku Asmat yang hidup di pedalaman berada di pegunungan Jayawijaya
Orang-orang Asmat mempunyai ciri fisik meliputi tubuh yang tergolong tinggi, bahkan untuk ukuran tubuh orang Indonesia pada umumnya.
Para perempuan disana rata-rata mempunyai tinggi badan 162 cm, sedangkan untuk laki-laki yakni sekitar 172 cm.
Mereka biasanya tinggal di sebuah perkampungan yang umumnya terdiri dari 1 Rumah Bujang yang digunakan sebagai tempat untuk upacara keagamaan dan juga upacara adat.
4. Suku Dani
Keunikan Suku Dani adalah mereka masih mendiami rumah-rumah adat yang diberi nama Honai.
Suku Dani merupakan kelompok masyarakat yang mendiami Lembah Baliem.
Dimana suku Papua yang satu ini sudah tinggal di lembar tersebut selama kurang lebih ratusan tahun yang lalu.
Secara umum, Suku Dani ini bermukim di wilayah pegunungan tengah Papua.
Selain di wilayah ini, Suku Dani juga bermukim di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Puncak Jaya.
Mereka dikenal sangat terampil dalam bertani dan sudah menggunakan peralatan yang lebih maju.
Misalnya saja, alat-alat pertanian yang digunakan adalah pisau, kapak batu yang dibuat dari bambu ataupun tulang binatang, dan lainnya.
Masyarakat Dani yang tinggal di wilayah Lembah Baliem lebih suka disebut dengan Suku Parim atau Suku Baliem.
Setidaknya, ada dua roh yang mereka percaya, yakni Suangi Ayoka yang merupakan roh laki-laki dan Suangi Hosile yang merupakan roh perempuan.
Mereka juga percaya dengan kekuatan sakti dari nenek moyang yang disebut dengan Atou. Kekuatan tersebut hanya diturunkan kepada anak laki-laki.
Di mana kekuatan tersebut meliputi tiga hal, antara lain kekuatan untuk menyembuhkan penyakit, kekuatan untuk menyuburkan tanah, dan juga kekuatan menjaga kebun.
Nah itulah 4 suku yang ada di tanah Papua dan tradisinya, bagaimana menarik bukan?.
Kita sebagai generasi muda harusnya menjaga tradisi yang ada di daerah masing-masing supaya tidak hilang begitu saja.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: