Mengerikan! Ini 5 Suku Paling Berbahaya di Papua, KKB Lewat

Mengerikan! Ini 5 Suku Paling Berbahaya di Papua, KKB Lewat

Mengerikan! Ini 5 Suku Paling Berbahaya di Papua, KKB Lewat--

PAGARALAMPOS.COM - Mengerikan! Ini 5 Suku Paling Berbahaya di Papua, KKB Lewat.

Dengan luasan tersebut, ada 255 kelompok suku asli dengan adat dan budayanya yang menghuni Bumi Cendrawasih ini.

Namun, sudah tahu belum lima suku paling unik yang ada di Papua?. Bagi kalian yang belum tahu, artikel ini sangat tepat untuk menambah wawasan kalian, simak sampai selesai ya!

1. Suku Muyu

BACA JUGA:Jangan Main-main! Inilah 5 Suku di Papua yang Banyak Di Takuti Orang-orang

Salah satu suku di Papua yang mendiami daerah sekitar Sungai Muyu yang terletak di sebelah Timur Laut Merauke.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Muyu.

Nama Mutu ini diperkirakan berasal dari kata “ok Mui” sebagai salah satu cara bagi masyarakat setempat untuk mengucapkan Sungai Mui.

Mereka biasanya menyampaikan kata tersebut ke orang Belanda. Mata pencaharian Suku Muyu ini biasanya adalah berburu, menangkap ikan, mengolah sagu, dan juga beternak abai ataupun anjing.

BACA JUGA:Benarkah Rangga Jeno Pernah Memimpin Kerjaaan Selebar Bengkulu? Yuk Simak Ini Penjelasanya

Namun sayangnya, mereka tinggal di wilayah yang kurang subur. Sehingga mereka seringkali kekurangan bahan makanan dan menyebabkan tingkat kematian penduduk Suku Muyu yang cukup tinggi.

Suku yang satu ini mempunyai pemimpin tinggi yang merupakan ketua dalam kehidupan dan juga kepercayaan religiusnya.

Di bawahnya, terdapat orang-orang yang berwibawa dan umumnya disebut dengan Tomkot, Keyepak, atau Bigman.

2. Suku Bauzi

BACA JUGA:Kisah Ratu Kalinyamat, Janda Cantik dan Sakti Pulau Jawa

Suku yang satu ini termasuk salah satu dari 14 suku terasing yang ada di Papua.

Dinyatakan begitu karena Suku Bauzi memang menempati wilayah terisolir, pakaian laki-laki hanya berupa cawat dari selembar daun ataupun kulit pohon yang dikeringkan dan kemudian diikat pada ujung kelamin.

Untuk para perempuan, mereka akan menggunakan selembar daun ataupun kulit kayu yang dikeringkan dan diikatkan di pinggang mereka.

Kehidupan orang-orang Suku Bauzi ini dapat dikatakan masih sangat primitif karena masih mengandalkan berburu dan nomaden.

BACA JUGA:Banyak Tak Diketahui! Ternyata Kerajaan Selebar Bengkulu Berasal dari Kerajaan Jenggalu

Ketika menyambut tamu, para laki-laki dewasa akan menggunakan hiasan kepala yang terbuat dari bulu kasuari dan melumuri tubuh dengan sagu.

3. Suku Asmat

Suku Asmat merupakan salah satu suku terbesar yang ada di Papua. Hal yang membuat suku ini lebih terkenal adalah hasil ukiran kayunya yang dianggap sangat unik.

Suku Asmat juga terkenal dengan tarian Tobe yang khas.

BACA JUGA:Mengandung Makna Spiritual, Inilah Fakta Misteri Gunung Lawu yang Dipenuhi Makam

Suku Asmat ini dibagi menjadi dua kelompok, yakni masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan masyarakat Asmat yang tinggal di wilayah pedalaman hutan.

Walaupun berasal dari suku yang sama, tapi Suku Asmat yang tinggal di daerah pesisir dan juga pedalaman sangat berbeda.

Perbedaan mereka ada pada cara hidup sehari-hari, dialek bahasa yang dipakai, ritual adat, dan juga struktur sosialnya.

Sementara itu, untuk kelompok Suku Asmat yang hidup di pedalaman berada di pegunungan Jayawijaya.

BACA JUGA:Cobain Nih 7 Cara Menyesuaikan Gaya Rambut Sesuai dengan Bentuk Wajah

Orang-orang Asmat mempunyai ciri fisik meliputi tubuh yang tergolong tinggi, bahkan untuk ukuran tubuh orang Indonesia pada umumnya.

Para perempuan disana rata-rata mempunyai tinggi badan 162 cm, sedangkan untuk laki-laki yakni sekitar 172 cm.

Mereka biasanya tinggal di sebuah perkampungan yang umumnya terdiri dari 1 Rumah Bujang yang digunakan sebagai tempat untuk upacara keagamaan dan juga upacara adat.

4. Suku Dani

BACA JUGA:Ikuti 3 Tips Efektif ini untuk Redakan Nyeri Haid

Suku Dani menjadi salah satu suku paling populer di Papua. Suku yang mendiami daerah pegunungan, juga menjadi suku terbesar di sana.

Keunikan Suku Dani adalah mereka masih mendiami rumah-rumah adat yang diberi nama Honai.

Suku Dani merupakan kelompok masyarakat yang mendiami Lembah Baliem.

Dimana suku Papua yang satu ini sudah tinggal di lembar tersebut selama kurang lebih ratusan tahun yang lalu.

BACA JUGA:Mengandung Makna Spiritual, Inilah Fakta Misteri Gunung Lawu yang Dipenuhi Makam

Secara umum, Suku Dani ini bermukim di wilayah pegunungan tengah Papua.

Selain di wilayah ini, Suku Dani juga bermukim di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Puncak Jaya.

Mereka dikenal sangat terampil dalam bertani dan sudah menggunakan peralatan yang lebih maju.

Misalnya saja, alat-alat pertanian yang digunakan adalah pisau, kapak batu yang dibuat dari bambu ataupun tulang binatang, dan lainnya.

BACA JUGA:Bertemu Nuraini, Gadis Cantik Pemanggung Semen Bikin Haru Pangdam XIV/Hasanudin

Masyarakat Dani yang tinggal di wilayah Lembah Baliem lebih suka disebut dengan Suku Parim atau Suku Baliem.

Setidaknya, ada dua roh yang mereka percaya, yakni Suangi Ayoka yang merupakan roh laki-laki dan Suangi Hosile yang merupakan roh perempuan.

Mereka juga percaya dengan kekuatan sakti dari nenek moyang yang disebut dengan Atou. Kekuatan tersebut hanya diturunkan kepada anak laki-laki.

Di mana kekuatan tersebut meliputi tiga hal, antara lain kekuatan untuk menyembuhkan penyakit, kekuatan untuk menyuburkan tanah, dan juga kekuatan menjaga kebun.

BACA JUGA:Bertemu Nuraini, Gadis Cantik Pemanggung Semen Bikin Haru Pangdam XIV/Hasanudin

5. Suku Korowai

Dikenal akan keunikannya, yaitu masyarakatnya yang tinggal di sebuah rumah-rumah pohon.

Mereka tinggal di atas rumah pohon yang amat tinggi dengan ketinggian mencapai 15-50 meter.

Korowai merupakan nama dari salah satu suku Papua yang menempati dataran rendah yang ada di sebelah selatan pegunungan Jayawijaya.

BACA JUGA:Menakutkan! Gunung Lawu Miliki Kisah Misterius, Salahsatunya Soal Makam

Kelompok masyarakat dari Suku Korowai ini tinggal di sekitar rawa, hutan mangrove, dan juga lahan basah. Suku yang satu ini dikenal sebagai salah satu suku kanibal Papua.

Orang-orang Suku Korowai biasanya tidak menggunakan koteka seperti kebanyakan suku Papua lain.

Kehidupan mereka tercukupi oleh kegiatan berburu dan juga mengumpulkan makanan. Keunikan dari Suku Korowai ini adalah tempat tinggal mereka berada di rumah pohon.

Orang-orang Suku Korowai biasanya tidak menggunakan koteka seperti kebanyakan suku Papua lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: