The Impossible, Kegigihan Usaha Sebuah Keluarga yang Mengharukan dan Inspirasional (04)

The Impossible, Kegigihan Usaha Sebuah Keluarga yang Mengharukan dan Inspirasional (04)

Kegigihan Usaha Sebuah Keluarga yang Mengharukan dan Inspirasional--google.com

Dan dia berhasil. Dengan kualitas tata produksi yang begitu berkelas.

Hingga momen-momen terjadinya tsunami mampu tampil begitu efektif sekaligus menakutkan. 

BACA JUGA:Penyebaran Situs Budaya di Tanah Besemah Terus Dioptimalkan

Suasana hiruk pikuk di wilayah bencana juga mampu digambarkan dengan baik oleh Bayona.

Bersama dengan penulis naskah Sergio G. Sánchez –yang sebelumnya juga berkolaborasi pada The Orphanage, Bayona mampu menciptakan balutan kisah bencana yang sama sekali tidak pernah terasa dilebih-lebihkan dramatisasinya, serta deretan karakter yang mampu dengan lugas mengambil hati dan simpati setiap penonton film ini. 

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Suku Minangkabau, Budaya Hingga Pradabannya

Mudahnya penonton dalam mengakses sisi emosional setiap karakter juga tidak terlepas dari penampilan para jajaran pengisi departemen akting film ini, yang begitu mengagumkan. 

Nama-nama seperti Naomi Watts, Ewan McGregor dan aktor remaja pendatang baru (kala itu), Tom Holland, mampu memberikan penampilan emosional yang dapat terasa begitu alami, nyata dan menyakitkan. 

BACA JUGA:Kaya akan Budaya, ini Dia 4 Keunikan Budaya Suku Besemah yang Masih Terjaga Kelestariannya

Chemistry yang tercipta antara mereka sebagai sebuah keluarga juga mampu hadir secara meyakinkan. 

Khususnya chemistry yang sangat kuat antara Watts dan Holland. 

Secara keseluruhan, kualitas departemen akting The Impossible adalah faktor utama yang mampu membuat film ini menjadi sebuah drama yang efektif. 

Pun begitu, The Impossible tidak begitu saja dapat terlepas dari berbagai permasalahan, khususnya di bagian penceritaan. 

BACA JUGA:Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam

Meskipun Bayona dan Sánchez mampu menghasilkan jalan cerita yang wajar untuk sebuah film yang bertemakan bencana alam, namun, dalam durasi yang sepanjang 113 menit, tetap saja kisah perjuangan sebuah keluarga untuk dapat berkumpul kembali ini terasa terlalu bertele-tele dalam beberapa bagian penceritaannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: