Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam
Sentra Seni Bekasi, salahsatu culture center yang cukup representatirf.--google.com
PAGARALAMPOS.COM – Pernah dengar ledekan, entah serupa guyon atau serius seperti begini; ”Ah, dasar ga ngerti seni!”
Biasanya dilontar pada seseorang yang kurang menguasai keterampilan salahsatu bidang seni.
Entah seni sastra, rupa, suara (musik), gerak (tari) atau seni pertunjukan (teater).
Reaksi yang diterima pun tak terlalu ’pedas’ terasa. Bahkan terkadang cuma dibalas untai senyum, tanpa emosi berlebihan.
BACA JUGA:Bingkai Budaya, Mengenal Kekayaan 14 Sastra Besemah Lama Warisan Leluhur
Nah, bagaimana jika seseorang mendengar ledekan berbunyi; ”Dasar ga berbudaya!?”
Ternyata, reaksinya jauh lebih dahsyat. Bahkan terkadang dibalas dengan lebih garang dan penuh emosional.
Kenapa bisa sedemikian? Salahsatu jawabannya mungkin begini; Karena, tak seorang pun mau dikatakan ’tidak berbudaya’.
Sebab, budaya memiliki cakupan makna jauh lebih luas dibanding seni, yang merupakan salahsatu cabang atau turunan kebudayaan itu sendiri.
BACA JUGA:Akulturasi Budaya Islam dan Besemah: Saling Melengkapi, Saling Mewarnai
Dalam budaya atau kebudayaan, termasuk juga adalah adat istiadat, adab dan sopan santun, cara berpakaian, tata cara berbahasa serta yang paling sensitif, cara bertingkah laku.
Karenanya, tentu saja tak seorang pun mau dikatakan ’tidak beradab’ alias tidak memiliki sopan santun.
Sekarang korelasinya. Apa yang menjadi harapan secara meluas bagi perkembangan mental, moral serta tatanan hidup generasi mendatang, ketika kota Pagaralam yang notabene masih dalam tahap berkembang, jika memiliki sebuah culture centre (sentra budaya, red) dan atau art centre (sentra seni) di masa mendatang?
BACA JUGA:Kering Tanpa Budaya? Ini Budaya Pagaralam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: