Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam
Sentra Seni Bekasi, salahsatu culture center yang cukup representatirf.--google.com
Tak muluk-muluk. Namun jelas nantinya sangat erat berkaitan dan bersinergi dengan salahsatu slogan ‘Pagaralam Kota Budaya’.
Bukan saja akan menunjang fokus pembangunan di bumi Besemah; pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi kerakyatan sebagai kebijakan strategis Pemerintah kota Pagaralam.
Lebih dari itu, dengan adanya sebuah sentra budaya, Pagaralam yang telah ‘dikenal’ dengan salahsatu ikon alamnya, yaitu gunung Dempo, akan lebih dikenal lagi.
BACA JUGA:Sekilas Sejarah dan Budaya Kota Palembang
Kini, Kota Pagaralam sebagai sebuah destinasi atau tujuan wisata, maka Pagaralam ke depan juga akan lebih dikenal dari sisi lain yang merupakan ‘hasil budaya’ berupa sebuah bangunan, atau gedung pertunjukan.
Ya. Sebuah ikon yang berkaitan erat dengan semua sektor pembangunan.
Terlebih bidang pariwisata, sebagai menara gading dalam usaha menggali dan mengembangkan potensi daerah, dalam hal ini budaya dan kesenian.
Yang jelas dapat menjadi salahsatu aspek upaya meningkatkan perekonomian rakyat.
Serta yang tak kalah penting, mampu pula meningkatkan pendapatan daerah (PAD).
BACA JUGA:Seni dan Budaya Penopang Sektor Pariwisata Pagaralam
Sebab, di sentra kebudayaan dan seni itulah, akan berkumpul dan bertemunya para seniman, pekerja seni, pelaku-pelaku seni, pengerajin seni dan pemerhati budaya Besemah, dari semua tingkatan.
Baik anak-anak, remaja, orang tua, bahkan masyarakat umum sebagai penikmat, atau apresiatornya.
Dari adanya tempat ‘kongkow’ semua kalangan tersebut, nantinya diharapkan dapat saling bersinergi, baik dalam upaya pengembangan dan atau melestarikan budaya Besemah itu sendiri.
Sementara untuk wisatawan, baik wisatawan regional maupun internasional, yang pada awalnya mungkin hanya bertujuan menikmati pesona alam bumi Besemah, akan tetapi, seandainya sentra budaya telah berdiri dan ada di Pagaralam, mereka tentu tak akan sulit mencari-cari ke mana harus menikmati dan ‘membaca karakter’ asli atau khas Besemah.
BACA JUGA:Wako: Saya Bangga dan Mencintai Budaya Besemah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: