SEDAP! Kuliner 'Nasi Samin' Khas Suku Besemah, Miliki Citarasa Timur Tengah Olahan Bapak-Bapak
bemasak bersama -pidi-pagaralampos.com
Menerbitkan selera untuk makan. Inilah sebabnya Satar menyebutkan, nasi ghuas kerap dibuat para petani yang sedang temalam (menginap) di kebun.
“Saat masa penjajahan dulu, para pejuang kita yang tengah berada di hutan juga sering membuat nasi ghuas,”katanya pula.
Ada juga nasi gemuk. Ini merupakan nasi yang enak rasanya. Berminyak-minyak karena pengaruh dari parutan kelapa kelapa. Nasi ini sering disajikan di pagi hari untuk sarapan.
BACA JUGA:Guritan! Seni Tradisional Suku Besemah, Menggunakan Bahasa Lokal Yang Masih Terjaga
Cara membuatnya tak sukar.
Menghilang
Namun keberadaan nasi-nasi khas Besemah tersebut bukan mudah untuk didapat. Kata Satar nasi-nasi khas Besemah tersebut sudah jarang dibuat.
Hal ini diakuinya, terjadi karena ada dampak masuknya budaya dari luar. Masuknya nasi samin juga membuat masyarakat Besemah melupakan nasi khas Besemah.
“Pengaruh luar itu pasti membawa dampak positif dan negatif. Positif, kita jadi memiliki tambahan kuliner baru. Negatifnya kita jadi lupa dengan tradisi dan kebiasaan diri sendiri,”sebut Satar.
Maka, tak heran bila di tiap acara persedakahan bukannya nasi gemuk khas Besemah yang terlihat, melainkan nasi samin yang berasal nun dari Timur Tengah sana.
BACA JUGA:Penyebaran Ajaran Islam di Pagar Alam Lewat 'Tadut', Perintah Sholat Dalam Syair Asli Suku Besemah
Inilah yang kemudian disebutkan Satar dengan istilah revolusi sosial.
Nasi Samin
Bahan-bahan utama
Beras dan minyak samin. Rempah-rempah yang terdiri dari kayu manis, bunga lawang, jinten, pala, kapulaga, ketumbar, dan bunga pala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: