Budaya Menjaga Batasan 'Singkuh-Sundi', Cara Suku Besemah Menghindari Perzinahan

Budaya Menjaga Batasan  'Singkuh-Sundi', Cara Suku Besemah Menghindari Perzinahan

Menjaga Singkuh-Sundi Batasan-batasan Supaya tak Kebablasan-pidi-pagaralampos.com

ZAMAN boleh berganti tapi budaya tidak boleh hilang. Setidaknya inilah pesan yang ingin disampaikan Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Komisariat Besemah Pagaralam Yogyakarta.

BACA JUGA:MENGEJUTKAN! Selain Keturunan Majapahit, Ternyata Suku Besemah Memiliki Sebuah Kerajaan Yang Besar

Dalam seminar yang berlangsung di balaikota kemarin, organisasi ini mengusung tema besar Zaman Baru, Budaye Lame’.

Sejalah dengan tema itu, organisasi tersebut menggelar seminar yang mengusung tema budaya dan sejarah besemah. Ini merupakan salahsatu rangkaian kegiatan yang bertajuk ‘Gebyar Pelajar Mahasiswa’.

“Kita harus bangga dengan budaya besemah,”ucap Ketua IKPM Komisariat Besemah Pagaralam Yogyakarta, Muhamad Tomi. Menurut Tomi, budaya merupakan aset bangsa yang mesti dilindungi.

Adapun Nanda Apriansyah, Ketua Pelaksana menyebutkan, ada budaya besemah yang mulai hilang digerus zaman. Karenanya, ia mengajak kepada seluruh pihak untuk menumbuhkan kembali kesadaran akan pentingnya merawat budaya.

BACA JUGA:Kuntau Suku Besemah, Menggali Kearifan Lokal dalam Seni Bela Diri Tradisional

Sebelum pembukaan, para peserta seminar dihibur pertunjukan kesenian tradisional besemah yakni tari kebagh. Diperagakan tiga orang, tari kebagh sukses memikat perhatian para peserta serta tamu dan undangan.

Sekapur sirih dipersembahkan salahsatunya dipersembahkan kepada Kadisdikbud Kota Pagaralam Drs Marjohan MPd.

Mady Lani yang tampil sebagai narasumber seminar mengakui bila lunturnya budaya karena masyarakatnya dihinggapi rasa tidak percaya diri.

Kata dia mencontohkan, ada rasa gengsi ketika seseorang ingin bercakap-cakap dalam Bahasa Besemah. Padahal lanjut dia, Bahasa Besemah adalah identitas yang perlu dilestarikan.

“Semestinya kita malu karena justru orang dari luar yang menggeluti tradisi Besemah,”tuturnya.

Apapun itu, seminar yang digagas IKPM kemarin, merupakan langkah awal bagi anak-anak muda Pagaralam untuk kembali mengenal adat dan budaya Besemah.

“Kami akan terus berkontribusi untuk kebudayaan Pagaralam,”ujar Tomi, ketua IKPM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: