Ledakannya Mengerikan, Jobaria (Jahanam) MLRS 240 Peluncur Roket, Indonesia Punyakah

Ledakannya Mengerikan, Jobaria (Jahanam) MLRS 240 Peluncur Roket, Indonesia Punyakah

Jobaria alias Jahanam, adalah bentuk gabungan dari peluncur roket MLRS BM-21 Grad yang ditempatkan pada truk Oshkosh dan trailer 10 roda. 

Dalam pengembangannya, Roketsan membentuk perusahaan joint venture di UEA, Al Jaber Land Systems.

Latar belakang penciptaan Jahanam MLRS karena Angkatan Darat UEA menginginkan baterai artileri roket dipasang pada satu kendaraan. 

Selama ini, satu baterai yang terdiri dari enam kendaraan peluncur MLRS (seperti BM-21 Grad) terpisah dan harus mengerahkan sekitar 30 personel pengawak.

Lantaran jumlah personel militer Angkatan Darat UEA yang sedikit, Multiple Cradle Launcher memiliki keunggulan dibandingkan penggunaan enam kendaraan yang membutuhkan tim beranggotakan 30 orang. 

BACA JUGA:Pertahanan TNI AL Semakin Kuat, Uji Peluncuran Rudal Hanud Mica Naval

Jahanam Multiple Cradle Launcher hanya membutuhkan tim beranggotakan tiga orang untuk beroperasi dan meluncurkan jumlah roket yang sama (240).

Jobaria Defense Systems Multiple Cradle Launcher memiliki empat peluncur roket yang melekat pada trailer masing-masing membawa enam puluh roket 122mm. 

Sistem ini menembakkan roket Roketsan 122 mm TR-122 Sakarya yang dilengkapi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi.

Operator sistem dapat memilih berapa banyak dan pod mana yang ingin aktifkan. Semua roket dapat ditembakkan dalam waktu kurang dari dua menit, membuat laju tembakan menjadi 2 putaran per detik.

Setelah meluncurkan roket, sistem dapat pindah dan melanjutkan penembakan roket jika belum meluncurkan seluruh muatannya atau jika sudah.

Kemudian dipersenjatai kembali oleh kendaraan pembawa munisi dalam waktu sekitar 30 menit.

Kendaraan pembawa munisi memiliki dua derek yang masing-masing dapat memuat ulang dua pod sistem.

Roketsan TR-122 adalah munisi yang tidak terarah, yaitu roket. Namun, Roketsan telah mengembangkan versi TR-122 yang dipandu oleh sistem navigasi GPS/INS, yaitu TRG-122. 

BACA JUGA:Lulusan Poltekad Harus Kuasai Teknologi Militer dan Alutsista

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: