Pembudidaya Diajak KKP Manfaatkan Bahan Baku Lokal Jadi Pakan Ikan Mandiri
Pembudidaya Diajak KKP Manfaatkan Bahan Baku Lokal Jadi Pakan Ikan Mandiri-tangkapan layar-kkp.go.id
Jakarta, PAGARALAMPOS.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat pembudidaya memanfaatkan bahan-bahan baku lokal untuk diolah menjadi pakan ikan (pelet).
Pakan merupakan komponen penting dalam kegiatan budidaya untuk memperoleh hasil panen yang optimal.
KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) selama ini rutin menggelar pelatihan membuat pakan mandiri.
Pelatihan sudah menyasar kelompok pembudidaya ikan di berbagai wilayah Indonesia.
BACA JUGA:6 Sekolah Kedinasan Terbaik 2023, Simak Bagi Kamu Yang Mau Jadi ASN!
“Bagi para pembudidaya, dengan membuat pakan ikan mandiri, tentu dapat menentukan komposisi terbaik (pakan yang dihasilkan) dan dari sisi biaya operasional tentu sangat menguntungkan juga," ujar Riyanto, Instruktur Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, salah satu UPT BRSDM KKP.
Pegawai KKP yang selama ini aktif memberikan pelatihan pembuatan pakan ikan itu mengungkapkan keuntungan yang didapat pembudidaya jika mampu memproduksi pakan secara mandiri.
Salah satunya biaya produksi menjadi lebih murah karena pakan yang dibeli di pasar harganya cenderung tinggi sebab mengandalkan bahan baku impor.
Lebih lanjut Riyanto memaparkan, bahan baku lokal yang dapat diolah menjadi pakan mandiri di antaranya tepung jagung, tepung ikan, tepung kedelai.
BACA JUGA:Mengejutkan, Supporter Kamboja Berikan Respek Kepada Timnas Indonesia U-22 Karena Hal ini!
Dengan membuat pakan ikan mandiri, menurutnya juga menujukkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
"Bahan baku lokal yang dimaksud yakni dengan memanfaatkan limbah hasil pertanian ataupun perindustrian. Tentu setiap daerah memiliki bahan yang berbeda-beda. Seperti di Tegal, terdapat pabrik fillet ikan yang kepalanya merupakan limbah dan dapat kita manfaatkan untuk membuat tepung ikan," jelas Riyanto.
Dalam membuat pakan ikan atau pelet, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Mulai dari ketersediaan bahan baku hingga kualitas bahan baku sehingga dapat dicerna sempurna oleh komoditas budidaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kkp.go.id