Wow Keren! Sulap Bekas Sawah Jadi Kolam, Kelompok ini Berhasil budidaya 3 Ton Nila

Wow Keren! Sulap Bekas Sawah Jadi Kolam, Kelompok ini Berhasil budidaya 3 Ton Nila

Wow Keren! Sulap Bekas Sawah Jadi Kolam, Kelompok ini Berhasil budidaya 3 Ton Nila-tangkapan layar-kkp.go.id

Upaya lelaki kelahiran Cirebon 45 tahun lalu ini telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Salah satu contohnya terjadi pada Pokdakan Mekar Tani di Barengkok, Bogor, dengan komoditas lelenya. Mula-mula, Pokdakan ini hanya melakukan usaha pembenihan. Selanjutnya dilakukan usaha pembesaran. Kini Pokdakan tersebut merambah juga ke usaha pengolahan dan pemasaran, sehingga lengkap sudahlah dari hulu ke hilir.

BACA JUGA:Kabar Gembira! WHO Resmi Cabut Status Darurat Pandemi Covid-19 di Seluruh Dunia

"Awal hanya pembenihan dan menjual benih. Penghasilan dari menjual benih saja. Selanjutnya pembesaran juga untuk dijual dagingnya. Dan untuk pemanfaatan daging lele yang tidak terjual dibuat olahan ikan. Tentu ada peningkatan penghasilan, karena segmentasinya berkembang," jelas Nurkholik.

Tak hanya itu, belum cukup 13 kelompok, lulusan Teknologi Hasil Perikanan Institut Perikanan Bogor ini juga ingin mengajak anak-anak muda dan mahasiswa untuk menggeluti bidang perikanan. Salah satunya ia sampaikan kepada mahasiswa Unas.

"Harapan saya pada pelaku usaha dan pelaku utama budaya ikan, harapan terbesar saya adalah mereka bisa sukses dengan antusiasnya dengan semangat yang mereka miliki merupakan sumber daya yang tidak bisa tergantikan, karena halangan, hambatan, rintangan sebesar apapun jika dilandasi dengan semangat yang besar untuk mengembangkan usaha budidaya Insyaallah akan terasa ringan," pungkasnya.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong agar kegiatan pelatihan dan penyuluhan lebih rutin dilaksanakan ke masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan sebagai upaya menambah tingkat kesejahteraan warga di berbagai daerah.

"Penyuluhan dan pelatihan harus rutin diberikan kepada masyarakat, agar masyarakat punya keahlian untuk menambah penghasilan," kata Menteri Trenggono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kkp.go.id