MENIKAH! Pilih Janda atau Gadis? Ini Penjelasannya Menurut Syariat Islam

MENIKAH! Pilih Janda atau Gadis? Ini Penjelasannya Menurut Syariat Islam

Syariat Islam--

BACA JUGA:Makin Heboh! Selain Kampung Janda, Ternyata juga Ada Kampung Nikah Siri di Bogor

Abu ‘Ali al-Farisi berkata: “Bangsa Arab membedakan keduanya dengan perbedaan yang sangat tipis. Jika mereka mengatakan: ‘نَكَحَ فَلاَنَةً (menikahi fulanah) atau بِنتَ فُلاَنٍ (puteri si fulanah) atau أُخْتَهُ (saudarinya),’ maka yang mereka maksud ialah melakukan akad terhadapnya. Jika mereka mengatakan: ‘نَكَحَ امْـرَأَتَهُ atau نَكَحَ زَوْجَـتَهُ (menikahi isterinya),’ maka yang mereka maksud tidak lain adalah persetubuhan. Karena dengan menyebut isterinya, maka tidak perlu menyebutkan akadnya.”

Al-Farra’ berkata: “Bangsa Arab mengatakan: ‘نُكِحَ الْمَرْأَةَ (wanita yang dinikahi)’ dengan nun didhammah, berarti (menyetubuhi) kemaluannya. Ini adalah ungkapan tentang kemaluan. Jika mereka mengatakan: نَكَحَهَا, maka yang mereka maksud ialah menyetubuhi kemaluannya. Tetapi jarang sekali diucapkan: نَاكَحَهَا (dengan nun dipanjangkan), sebagaimana diucapkan [1]: ‘بَاضَعَهَا’”

Nikah Menurut Syari’at.

Ibnu Qudamah berkata: “Nikah menurut syari’at adalah akad perkawinan. Ketika kata nikah diucapkan secara mutlak, maka kata itu bermakna demikian, selagi tidak satu dalil pun yang memalingkan darinya.”[2]

BACA JUGA:ANEH! di Bogor Ada Kampung Janda dan Kampung Nikah Siri

Al-Qadhi berkata: “Yang paling mirip dengan prinsip kami bahwa pernikahan pada hakikatnya berkenaan dengan akad dan persetubuhan sekaligus;

Keutaman Menolong Para Janda

Dari Abu Hurairah, berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمَسَاكِيْنِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَكَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ

BACA JUGA:HEBOH! Ada Kampung Janda di Bogor, Bikin Para Lelaki Ngga Mau Pulang!

“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari.”(HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982)

Termasuk dalam menolong para janda adalah dengan menikahi mereka. Namun janda manakah yang dimaksud?

Disebutkan dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim (18: 93-94), ada ulama yang mengatakan bahwa “armalah” yang disebut dalam hadits adalah wanita yang tidak memiliki suami, baik ia sudah menikah ataukah belum. Ada ulama pula yang menyatakan bahwa armalah adalah wanita yang diceraikan oleh suaminya.

Ada pendapat lain dari Ibnu Qutaibah bahwa disebut armalah karena kemiskinan, yaitu tidak ada lagi bekal nafkah yang ia miliki karena ketiadaan suami. Armalah bisa disebut untuk seseorang yang bekalnya tidak ada lagi. Demikian nukilan dari Imam Nawawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: