Mendaki 'The Nymph of Mountain' atawa Gunung Bidadari

Mendaki 'The Nymph of Mountain' atawa Gunung Bidadari

Kawah Danau di puncak Merapi-Dempo yang bisa berubah-ubah warna.--BVpagaralampos

Dalam Kondisi demikian, yang paling sukar adalah mencari kayu kering. 

BACA JUGA:7 Destinasi Wisata Jawa Barat, Alternatif Selain Kota Bandung

Hujan yang cukup deras akan meningalkan bau hutan lembab dan ranting-rantung basah, akan sulit membuat api unggun untuk menghangatkan badan. 

Cuaca dingin dan basah dapat mengundang serangan hipotermia. 

Namun gejala mountain sickness itu dapat dicegah dengan melakukan senam ringan. 

Setelah beristirahat seperlunya, pendaki dapat langsung menapak naik lagi, bergerak menuju Mata Air 2 dengan jarak tempuh pendakian sekira 2 jam-an. 

BACA JUGA:Wajib Dikunjungi! Ini 7 Tempat Wisata di Sungai Penuh Terbaru & Paling Hits

Kiat sederhananya pergi-bergerak-berjuang-menang menjadi falsafah petualangan. 

Setiba di lokasi perhentian berupa broad-base terrace yang lebih luas dari base camp pertama, atau Mata Air 1. 

Tetapi daya dukung tanahnya terasa menggetarkan jika terus-menerus diguyur hujan. 

Bergerak dari sana, rute pendakian berbelok ke kiri. Melalui medan tanah berlumpur yang makin tinggi lambat-laun berubah kering. 

BACA JUGA:7 Tempat Wisata di Kabupaten Tebo Terbaru dan Paling Hits

Dua jam perjalanan muncul dinding tanah keras tegak lurus setinggi tiga meter. 

Itulah ‘Treking Tarzan’ yang terkenal di trek pendakian gunung Dempo. 

Untuk bisa menaikinya harus mencengkeram tonjolan batu lalu menggapai ranting terjulur dan beraksi mirip John Weismuller di film Amerika kuno. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: