Orientasi KAP, Dinkes Sumsel: Diperlukan Strategi yang Tepat Dalam Rangka Percepatan Pencegahan Stunting

Orientasi KAP, Dinkes Sumsel: Diperlukan Strategi yang Tepat Dalam Rangka Percepatan Pencegahan Stunting

Orientasi KAP, Dinkes Sumsel: diperlukan strategi yang tepat dalam rangka percepatan pencegahan stunting-Foto: Ist-

PAGARALAMPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, dr. H. Trisnawarman, M.Kes, SpKKLP (DokterTris), didampingi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dedy Irawan, SKM, MKM, dan Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat H. Imam Subroto, SKM, M.Kes. menghadiri Pembukaan serta memberikan sambutan pada Orientasi Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2023 digelar di Hotel Duta Palembang, Selasa, 7 Maret 2023

Dokter Tris mengutarakan KAP dilaksanakan minimal di 70 persen desa prioritas dalam rangka percepatan pencegahan stunting sesuai konteks lokal dan kebutuhan program yang fokus pada perubahan perilaku.

“Kabupaten/Kota melaksanakan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) di minimal 70% Desa Prioritas”. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat dalam rangka percepatan pencegahan stunting sesuai konteks lokal dan kebutuhan program yang fokus pada perubahan perilaku, melalui Komunikasi Antar Pribadi” ungkap Dokter Tris.

“Komunikasi perubahan perilaku merupakan sebuah proses interaktif antar individu dan komunitas yang paling sesuai untuk membangun perilaku positif yang dikehendaki sesuai konteks lokal, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan di daerah tersebut. Tanpa adanya perubahan perilaku dari masyarakat, maka percepatan pencegahan stunting  akan sulit dilakukan” imbuhnya.

BACA JUGA:Aplikasi Sisrute Bantu Percepat Pelayanan Rumah Sakit

Dokter Tris Kembali mengingatkan bahwa kesehatan bukanlah tanggung jawab satu sektor saja dan hendaknya masyarakat diposisikan sebagai subjek serta tata kelola promkes mesti dikuasai oleh nakes di tiap tingkatan di Puskesmas dan Dinkes Kabupaten Kota.

“Upaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, bukan merupakan proses yang mudah. Sehubungan dengan hal itu, dalam mengatasi masalah kesehatan, sektor kesehatan harus melibatkan lintas sektor terkait, serta berbagai kelompok masyarakat potensial. Masyarakat diposisikan sebagai subyek atau pelaku pembangunan kesehatan dan bukan sebagai objek, sehingga intervensi promosi kesehatan menjadi sangat strategis. Itulah sebabnya, pengelolaan promosi kesehatan harus dikuasai oleh petugas kesehatan di setiap tingkatan, terutama bagi para petugas promosi kesehatan baik di puskesmas maupun di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota” Tutur Dokter Tris saat membuka secara resmi acara.(*)

 

Berita ini telah tayang dilaman dinkes.sumsel.prov.go.id dengan judul: Fokuskan Perubahan Perilaku Melalui Komunikasi Antar Pribadi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: