Daya Tampung Mahasiswa Baru FK Unair Bertambah Jadi 300 Orang

Daya Tampung Mahasiswa Baru FK Unair Bertambah Jadi 300 Orang

Gedung perkuliahan mahasiswa FK Unair di Kampus A Jalan dr Moestopo Surabaya. Tahun ini daya tampung mahasiswa PPDS naik-Foto: net-jawapos.com

JAKARTA,PAGARALAMPOS.COM - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) mendukung percepatan produksi dokter spesialis. Tahun ini kuota yang disediakan untuk program pendidikan dokter spesialis (PPDS) hingga mencapai 300 kursi. Selain itu, FK Unair akan menjalin kerja sama dengan Kabupaten Gresik dan Sumenep untuk beasiswa PPDS putra daerah.

Dekan FK Unair Prof dr Budi Santoso SpOG (K) menjelaskan, berdasar SKB dua menteri, seluruh FK yang memiliki program pendidikan dokter spesialis dianjurkan meningkatkan kuota hingga 30 persen. FK Unair pun telah menyiapkan kuota hingga mencapai 300 kursi.

”Daya tampung FK Unair untuk dokter spesialis dari 30-an program studi (prodi) sekitar 260 kursi. Namun, ada SKB dua menteri agar dinaikkan. Jadi, kuotanya sampai 300 kursi,” jelasnya kemarin 16 Februari 2023.

Dokter yang akrab disapa Bus itu menambahkan, kenaikan kuota PPDS tersebut juga didukung dengan program pendidikan dokter spesialis hybrid bekerja sama dengan TNI. ”Masalah produksi dokter spesialis lebih banyak ke arah fasilitas dan SDM. Ada aturan dosen yang mendidik dokter spesialis 1:3. Sekarang diperbolehkan 1:5. Artinya, satu dosen bisa mendidik lima dokter spesialis,” ujarnya.

BACA JUGA:Pemerintah Dorong Pertumbuhan Kendaraan Listrik

Terkait dengan upaya untuk mengatasi kekosongan dokter spesialis di daerah-daerah kepulauan terpencil, FK Unair saat ini menyusun memorandum of understanding (MoU) dengan bupati Sumenep dan Gresik melalui program beasiswa PPDS.

Rencananya, penandatanganan MoU dengan dua bupati itu dilakukan pada akhir Februari. ”Setiap daerah yang telah MoU tersebut bisa mengirim putra daerahnya atau orang yang memiliki jiwa petualang. Mereka akan sekolah dokter spesialis di FK Unair dan ditempatkan pemkab masing-masing,” ungkap dia.

Para peserta program beasiswa dokter spesialis tersebut, lanjut dia, bakal melalui afirmasi. Nanti kerja sama itu melibatkan gubernur, FK Unair, RSUD dr Soetomo, dan pemkab. ”Rektor menantang kami (FK Unair, Red) untuk bisa menjangkau Indonesia Timur. Kita harus berpihak pada daerah-daerah terpencil untuk dihadirkan dokter spesialis,” katanya.

Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) itu menegaskan, dalam produksi dokter spesialis, peran pemerintah harus besar. Salah satunya, memberikan beasiswa dokter spesialis. Setelah mereka mendapatkan beasiswa dan menyelesaikan studi, pemerintah tinggal menempatkannya ke beberapa daerah yang membutuhkan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jawapos.com