Pantau Pergerakan Tanah, Kementrian ESDM Pasang Alat Mitigasi Bencana Gerakan Tanah dipacitan

Pantau Pergerakan Tanah, Kementrian ESDM Pasang Alat Mitigasi Bencana Gerakan Tanah dipacitan

Pantau Pergerakan Tanah, Kementrian ESDM Pasang Alat Mitigasi Bencana Gerakan Tanah dipacitan-Foto: Ist-

PAGARALAMPOS.COM - Kabupaten Pacitan merupakan daerah rawan longsor, ini dibuktikan data dari Badan Geologi Pusat, bahwa Kabupaten Pacitan sebagian besar masuk kategori menengah hingga tinggi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi memasang alat Mitigasi Bencana Gerakan Tanah di 3 lokasi (desa) di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Landslide Early Warning System (LEWS) merupakan alat yang memberikan peringatan dini akan kejadian tanah longsor sesegera mungkin kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana longsor atau gerakan tanah. 

"Terkait mitigasi bencana geologi 2022 dapat disampaikan bahwa kita sudah melakukan pemasangan Landslide Early Warning System di 3 lokasi di Pacitan," ujar Plt. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid pada Konferensi Pers Capaian Kinerja TA 2022 dan Rencana Kerja TA 2023 pagi ini, Rabu (1/2).

BACA JUGA:Sosialisasi SPAN UM-PTKIN, Stafsus Menag: Harus Jelas Prosedur dan Mudah Aksesnya

Tiga desa yang dipasang 3 alat tersebut yakni, Desa Purworejo Kecamatan Pacitan, Desa Glinggangan Kecamatan Pringkuku dan Desa Sedeng Kecamatan Pacitan.

Alat LEWS, jelas PVMBG, berisi sensor extensometer (Pergeseran tanah) dan rain gauge (Curah hujan). Sementara data yang dikumpulkan dari Pacitan itu dikirim dari stasiun lapangan ke PVMBG menggunakan konsep Internet of Thing (IoT).

Kegiatan mitigasi lainnya, berupa updating informasi wilayah potensi terjadinya gerakan tanah bulanan yang bisa diakses di http://vsi.esdm.go.id/ dan rekomendasi serta koordinasi lintas Kementrian /Lembaga. Rekomendasi ini bertujuan untuk mengurangi dampak korban bencana di daerah bencana dan memberikan rekomendasi wilayah relokasi yang aman (Build Back Better and Safer).

Dalam laporan pemantauan kejadian gerakan tanah Tahun 2022, disampaikan bahwa selama tahun 2022 terjadi sebanyak 1.085 kejadian gerakan tanah yang mengakibatkan 208 meninggal dunia, kurang lebih 2.030 mengungsi dan sekitar 2.043 rumah rusak. "Untuk gerakan tanah laporan pemantauan di tahun 2022 terjadi sebanyak 1.085 kejadian," terangnya.

BACA JUGA:Kementrian ESDM Terus Dorong Pembangunan Infrastruktur EBTKE untuk Rakyat

Muhammad Wafid juga menjelaskan, jika sebaran longsor di Indonesia 75% di Pulau Jawa dan jika di lihat dari rerata 3 besar kejadian gerakan tertinggi selama 2022 maka peringkat pertama adalah Provinsi Jawa Tengah dengan 401 kejadian, kedua provinsi Jawa Barat dengan 250 kejadian dan ketiga Jawa Timur dengan 120 kejadian. (*)

 

Berita ini telah tayang dilaman esdm.go id dengan judul : 3 Titik di Pacitan Dipasang Alat Mitigasi Bencana Gerakan Tanah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: