Kuasa Hukum Ragukan Keaslian Bukti CCTV Tewasnya Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak: Elektronik Rawan Diedit
CCTV rumah Irjen Pol Ferdy Sambo. Identitas pelucut decorder CCTV sudah terungkap. (foto:disway.id) -----disway.id-disway.id
Setelah menerima telepon dari istri, Damanik menjelaskan mobil Ferdy Sambo pun berusaha berbalik bersama dengan motor Patwal.
Hanya saja, mobil rombongan Ferdy Sambo itu kesulitan karena jalan yang sempit.
BACA JUGA:Bharada E Disanjung Bak Pahlawan, Pengacara: Seorang Pahlawan Tak Patut Diperlakukan Seperti...
Damanik pun mengungkapkan setelah mengetahui hal itu, Ferdy Sambo pun langsung berlari ke rumah dinas.
"Ga berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis. Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi," pungkasnya.
LPSK Didesak Gandeng TNI Dalam Perlindungan Saksi Kasus Brigadir J
Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Hasto Atmojo menyatakan, pihaknya akan membuka kemungkinan pihaknya melibatkan TNI untuk memberikan perlindungan kepada saksi dan korban dalam sebuah perkara.
BACA JUGA:Kerap Dihakimi Sebagai Pembunuh Brigadi J, Pengacara: Bharada E Adalah Pahlawan
“Karena MoU itu kan belum ada, jadi biasanya untuk yang demikian kami langsung menghubungi dengan Panglima TNI kalau memang diperlukan,” kata Hasto Atmojo Suroyo saat bincang di salah satu acara TV Nasional dikutip Rabu 3 Agustus 2022.
“Tetapi barangkali ini (melibatkan TNI) perlu dicoba ya,” sambungnya
Hasto menjelaskan, jika unsur TNI dilibatkan melindungi saksi dan korban di kasus kematian Birgadir J harus disampaikan oleh LPSK langsung kepada Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.
“Kalau misalnya Bung Martin dan teman-teman yang menjadi pengacara Brigadir J itu menilai belum bisa percaya kepada LPSK, kemudian mengundang TNI ini yang saya pikir tidak bisa, karena tidak ada pintu masuknya kalau TNI masuk demikian saja kemudian memberikan perlindungan,” jelasnya.
“Karena secara hukum tidak dimungkinkan itu. Satu-satunya kemungkinan ya kalau misalnya LPSK yang kemudian melakukan dan mungkin bekerja sama dengan TNI," imbuhnya.
Martin Lukkas, Tim Kuasa Hukum Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, buka suara mengenai keputusan keluarga yang enggan mengajukan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Baik keluarga, para saksi,dan juga kuasa hukumnya, belum yakin memilih LPSK menjadi tempat perlindungannya," kata Martin saat berbincang di salah satu acara TV Nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pagaralampos.disway.id