Kuasa Hukum Duga Terjadi Malpraktek pada Autopsi Pertama Jenazah Brigadir J, Otak Pindah ke Perut
Pemakaman Brigadir J-Foto: ist-disway.id
"Sepengetahuan saya, autopsi ini tidak harus disampaikan kepada keluarga. Untuk mencegah terjadinya trauma," kata Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi.
BACA JUGA:Lokasi Tes PCR Ferdy Sambo Terkuak, Komnas HAM Soroti CCTV di TKP Tewasnya Brigadir J
Selain itu, Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi juga mengomentari analisa terkait temuan organ otak Brigadir J yang dipindahkan ke perut.
Menurutnya, hal tersebut sering ia lihat di film-film."Ini bisa saja diuji secara kode etik profesi.
Saya lihat di film-film saja, kalau mengambil otak karena memang mengambil peluru yang menembus kepala. Kenapa ditaruh di perut ? saya enggak tahu karena saya bukan ahli forensik," terangnya.
BACA JUGA:Juara Koleksi
"Tapi saya lihat beberapa di film, itu mungkin ada sesuatu yang hampir sama," imbuhnya.
Adapun dugaan soal adanya dugaan malpraktek dalam autopsi Brigadir J, Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi tak bisa berbicara banyak.
"Saya tidak mengatakan ini benar atau tidak, tapi alangkah lebih baiknya, ketika ada dugaan malpraktek, dalam hal pelaksaan autopsi, bisa diuji secara hukum," pungkasnya.
BACA JUGA:Lokasi Tes PCR Ferdy Sambo Terkuak, Komnas HAM Soroti CCTV di TKP Tewasnya Brigadir J
Diwartakan sebelumnya, Brigadir J meninggal dunia setelah ditembak rekannya di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022.
Dalam konferensi pers yang disampaikan Karo Penmas beberapa waktu lalu, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkap penembakan Brigadir J dimulai ketika teriakan istri Irjen Ferdy Sambo meminta tolong.
Teriakan itu diurai lantaran Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Vaksin Dosis 4, Nakes Didahulukan
Hal tersebut lantas membuat Bharada E yang merupakan penjaga keamanan di rumah itu pun menembak Brigadir J.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pagaralampos.disway.id