Polisi 'Sukses' Buat Bingung Masyarakat Soal Kasus Brigadir J, Eks Kadiv Humas Polri: Kita Juga Bingung Kok

Polisi 'Sukses' Buat Bingung Masyarakat Soal Kasus Brigadir J, Eks Kadiv Humas Polri: Kita Juga Bingung Kok

Kemudian Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Susno Duadji yang juga sedang berbincang dengan Aryanto Stuadi dan Eks Kadensus 88 Irjen Pol. (Purn) Bekto Suprapto mengatakan apabila banyak publik yang menghujat polisi juga tidak boleh disalahkan.

BACA JUGA:Bharada E dan 11 Ajudan Irjen Ferdy Sambo Diperiksa, Glock 17 Diusut, Choirul Anam: Kami Sibuk di Komnas HAM

"Yang disangkal publik itu tembak-menembak, loh kok rekonstruksinya tembak-menembak. Mestinya buktikan dulu tembak-menembaknya," tutur Susno Duadji.

Setelahnya Bekto menilai saat ini kondisinya memang telah membuat masyarakat dan purnawirawan pun ikut bingung.

Bekto lalu meminta saran ke Aryanto Sutadi terkait kasus tewasnya Brigadir J.

BACA JUGA:Brigadir J Diyakini Bukan Sopir Putri Chandrawathi, Vera Simanjuntak Ungkap Mendiang Sempat Curhat Masalah...

"Jadi gimana, polisi sudah berhasil buat bingung masyarakat? Tapi benar, kita juga bingung, yang mengikuti setiap hari juga bingung, apalagi masyarakat yang ngikutin dari medsos, bingung lah," papar Aryanto.

"Saran saya, jangan sampai polisi itu konyol jadi hancur lebur hanya gara-gara melindungi suatu yang diduga ditutup-tutupi, siapa yang menduga ditutup-tutupi? Masyarakat, DPR, presiden,jangan ditutup-tutupi. Makanya saran saya, polisi sekarang harus pandai untuk menunjukkan bahwa tidak menutup-nutupi. Buka keterangan untuk mendukung apa yang telah ditemukan oleh polisi gitu, kalau memang selama ini belum diketemukan motif ataupun skenario dari itu, ya jangan diumumkan dulu." tutupnya.

Sebelumnya, Bekto Suprapto menjelaskan jika otopsi ulang jenazah Brigadir J bukanlah hal main-main.

BACA JUGA:Mengejutkan, Komnas HAM Akui Luka Tubuh Brigadir J Jadi Bukti Awal Pengungkapan Kasus

Pasalnya lanjut Bekto Suparapto, otopsi ulang ini bisa menjawab keraguan dari kasus tewasnya seseorang.

Hal ini diungkapkan oleh Bekto dalam unggahan YouTube Polisi Ooh Polisi, pada 26 Juli 2022.

"Jadi sebenarnya, yang lebih diutamakan gali mayat untuk otopsi ini untuk menjawab keraguan dari pernyataan polisi yang sebelumnya," ujarnya.

Eks Kadensus 88 ini juga mengungkapkan hal pokok dalam otopsi yakni untuk menentukan penyebab kematian dan perkiraan kematian.

BACA JUGA:Soal Kasus Pembunuhan Brigadir J, Susno Duadji: Boro-boro Menemukan Tersangka, Kasusnya Aja Belum Jelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pagaralampos.disway.id